Bola.com, Jakarta - Hajime Moriyasu dan Tony Popovic, mantan rekan satu tim kini bersua lagi, akan tetapi berhadapan untuk saling mengalahkan. Hajime Moriyasu menjadi pelatih Timnas Jepang sedangkan Tony Popovic melatih Timnas Australia.
Tim yang mereka latih akan berduel pada laga matchday keempat Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Saitama, Selasa (15/10/2024).
Baca Juga
Jepang Hanya Butuh Satu Kemenangan Lagi untuk Jadi Tim Asia Pertama yang Lolos ke Piala Dunia 2026
Thom Haye Agak Menyesal Banyak Peluang Terbuang saat Timnas Indonesia Hadapi Jepang: Tapi, Mereka Memang Bagus Banget!
Belum Bisa Move On! Kevin Diks Mengenang Momen Perdana Menyanyikan Indonesia Raya di SUGBK
Advertisement
Hajime Moriyasu dan Tony Popovic pernah bahu-membahu di Sanfrecce Hiroshima, empat musim lamanya, tatkala masih aktif sebagai pemain.
Hajime Moriyasu adalah kapten tim, ia gabung Sanfrecce Hiroshima sejak 1987, sementara Tony Popovic baru tiba di klub Jepang itu pada 1997.
Keduanya berada di Sanfrecce Hiroshima hingga akhir musim 2001. Hajime Moriyasu masih sempat bermain di Vegatta Sendai selama satu musim, di mana ia pensiun sebagai pemain di klub itu pada akhir musim 2003.
Sedangkan Tony Popovic melanjutkan karier bermainnya di beberapa klub, termasuk di Crystal Palace, sebelum pensiun pada 2008 dan berkarier sebagai pelatih.
Saat sesi konferesi pers jelang pertemuan Jepang vs Australia, Hajime Moriyasu menjawab pertanyaan seputar hubungannya dengan Tony Popovic.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Popovic Menginspirasi Moriyasu
Hajime Moriyasu tersenyum ketika seorang jurnalis mengatakan kepadanya bahwa hingga sekarang Tony Popovic masih memanggilnya dengan sebutan 'kapten'. Popovic juga memberikan nama julukan kepada Moriyasu, yakni 'Poichi'.
"Kami masih bersahabat sangat baik dan kami tetap berhubungan dari waktu ke waktu. Kami adalah rekan setim saat kami bermain di Sanfrecce, dan saya pikir dia telah memberi tahu semua orang bahwa ia memanggil saya 'Kapten,' tetapi ia juga memanggil saya, 'Poichi'," ujar Moriyasu.
Lebih lanjut, Moriyasu mengungkap bahwa Popovic punya jasa besar dalam hidupnya. Popovic imenginspirasinya untuk tetap berkarier sebagai pelatih.
Tak lama meninggalkan kursi pelatih di Sanfrecce Hiroshima - ia melatih di klub itu pada 2012-2017 - Moriyasu seperti dalam persimpangan.
Moriyasu dan Popovic lantas saling kontak, yang berujung kedatangan Moriyasu ke klub yang dilatih Popovic ketika itu, Western Sydney Wanderers. Western Sydney Wanderers adalah klub pertama Popovic di mana ia menjabat sebagai pelatih kepala.
Moriyasu berbagi cerita tentang bagaimana dua minggunya di Australia itu sangat penting dalam membangun karier baru sebagai pelatih dan pelatih timnas Jepang.
"Setelah saya berhenti dari pekerjaan saya sebagai pelatih Hiroshima, saya tak punya pekerjaan, Popovic ketika manajer Western Sydney (di Australia) dan saya menghubunginya dan saya 'berlatih' di sana selama sekitar dua minggu. Itu adalah cara yang baik untuk menyegarkan diri setelah masa jabatan saya sebagai pelatih, dan itu juga memberi saya banyak motivasi untuk terus menjadi pelatih," kenang Moriyasu.
Advertisement
3 Kemenangan Beruntun
Menariknya, asisten pelatih Popovic di Timnas Australia saat ini, Hayden Foxe, juga pernah berseragam Sanfrecce Hiroshima pada 1998-2000.
Terkait pertandingan nanti, Moriyasu tak mau jemawa. Kendati, Jepang selalu menang dalam tiga pertemuan terakhir ketika jumpa Australia, yang menunjukkan kekuatan Samurai Biru yang luar biasa.
"Kami bisa menanamkan semangat juang kepada para pemain, dan kebutuhan untuk bekerja lebih keras, lebih bersemangat, dan lebih giat, baik secara individu maupun sebagai tim. Pertama-tama, ini adalah pertarungan situasi. Kami ingin mempersiapkan diri secara mental untuk bertarung sebagai tim," kata Moriyasu.
Sumber: Nikkan Sports