Bola.com, Jakarta - Timnas Jepang menjadi lawan terdekat bagi Timnas Indonesia. Tim Samurai Biru tak hanya dijejali amunisi mumpuni di semua lini yang mayoritas berkarier di Eropa, tapi juga seorang pelatih bertangan dingin.
Jepang akan melawat ke markas Timnas Indonesia, Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada laga kelima Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, 15 November mendatang.
Baca Juga
Advertisement
Tim Samurai Biru masih kukuh puncak Grup C dengan koleksi 10 poin, hasil dari tiga kemenangan, sekali imbang, dan belum pernah kalah dari empat laga. Adapun Timnas Indonesia menghuni tempat kelima dengan mengantongi tiga poin.
Pada laga terakhir, baik Timnas Jepang maupun Indonesia sama-sama bernasib apes. Timnas Jepang yang pada tiga laga sebelumnya tampil super power dengan kemenangan atas China, Bahrain, dan Arab Saudi, hanya mampu bermain imbang 1-1 saat menjamu Australia di Saitama Stadium 2002, Saitama.
Pun begitu dengan Timnas Indonesia yang sebelumnya tak terkalahkan saat bersua Arab Saudi (1-1), Australia (0-0), dan Bahrain (2-2), pada laga terakhir takluk 1-2 dari China.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sudah 16 Kali Bersua
Dilansir 11v11, Timnas Indonesia dan Timnas Jepang setidaknya sudah bertarung 16 kali di berbagai ajang. Tim Garuda menang lima kali, dua kali imbang, dan sembilan laga lainnya berakhir dengan kekalahan.
Menyambangi Jakarta, Jepang dipastikan masih menurunkan pemain-pemain terbaiknya yang menjalani karier di Eropa seperti Ayase Ueda (Feyenoord), Takumi Minamino (AS Monaco), Ritsu Doan (SC Freiburg), Wataru Endo (Liverpool), Takefusa Kubo (Real Sociedad), serta kiper muda yang masih berusia 22 tahun, Zion Suzuki (Parma).
Sejauh ini, kesuksesan Timnas Jepang tak lepas dari Hajime Moriyasu. Pria berusia 56 tahun tersebut merupakan sosok yang sangat disegani di ruang ganti Tim Samurai Biru, mengingat pencapaiannya sejak 2018 sungguh mengagumkan.
Advertisement
Kerap Pakai Taktik 3 Bek
Ia memimpin Jepang di Piala Dunia 2022 dan tampil sebagai juara Grup E melampaui Spanyol, Jerman, serta kuda hitam Kosta Rika. Sayangnya, sensasi Hajime Moriyasu dan pasukannya terhenti pada 16 besar, setelah kalah adu penalti melawan Kroasia.
Sukses Hajime Moriyasu di Qatar membuat mantan gelandang Timnas Jepang pada era 1990-an tersebut kembali mendapat kepercayaan untuk menukangi Samurai Biru pada babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dia diharapkan bisa membawa Wataru Endo dkk. ke putaran final.
Hajime Moriyasu pelatih cerdas dengan konsep permainan yang jelas. Dalam empat laga di ronde ketiga, Jepang selalu bermain dengan formasi 3-4-2-1.
Hajime Moriyasu sadar betul punya dua gelandang dan dua penyerang sayap yang cepat. Hidemasa Morita - Wataru Endo, duo playmaker yang tak hanya menjadi motor serangan tapi juga perusak permainan lawan di sektor tengah.
Pernah Gunakan Taktik 4 Bek
Kaoru Mitoma - Ritsu Doan, dua pemain sayap yang kerap melalukan tusukan dan pelayan yang setia bagi trisula gelandang tengah, Takumi Minamino - Ayase Ueda - Daichi Kamada dengan umpan crossing yang sangat memanjakan.
Formasi ini juga sangat memudahkan Jepang untuk menahan serangan balik lawan dengan menyisakan satu penyerang di depan.
Hajime Moriyasu juga pernah memainkan formasi 4-2-3-1 serta 3-4-3, terlebih ketika menghadapi tim-tim kuat. Formasi ini membuat Jepang mampu mengalahkan Jerman dengan skor 2-1, serta mempermalukan Timnas Spanyol dengan skor yang sama pada fase grup Piala Dunia 2022.
Advertisement
Sukses di Level Klub
Di level klub, pahatan Hajime Moriyasu juga cukup paten. Ia pernah membawa Sanfrecce Hiroshima menggondol trofi juara J1 League 2012, 2013, 2015, dan meraih gelar juara Japanese Super Cup 2013, 2014, serta 2016.
Secara individu, Hajime Moriyasu pernah didapuk sebagai J.League Manager of the Year 2012, 2013, 2015, dan Asian Coach of the Year 2022.
Dengan semua pencapaian dan sensasi tadi, apakah Jepang dan Hajime Moriyasu akan menjadi hantu yang sangat menakutkan bagi Shin Tae-yong dan Timnas Indonesia? Semoga tidak.