Bola.com, Jakarta - Madura United membuat kejutan besar. Laskar Sape Kerrap berhasil melangkah ke perempat final AFC Challenge League 2024 pada debut mereka di pentas Asia.
Kepastian itu didapatkan usai menang 2-1 dari jawara Kamboja, Svay Rieng FC pada laga pamungkas grup E yang berlangsung di Stadion MFF, Mongolia (2/11/2024).
Baca Juga
Advertisement
Kemenangan tersebut memastikan Lulinha dkk melaju ke delapan besar dengan status juara grup. Mereka pun telah ditunggu oleh Taiwan Steel yang merupakan jawara liga Taiwan musim lalu.
"Ini adalah pencapaian besar. Tidak hanya untuk Madura, tetapi juga untuk sepakbola Indonesia," buka pelatih Madura United, Paulo Meneses.
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kunci Permainan Madura United
Pria asal Portugal itu mengakui bila lawan bermain sangat solid. Namun, Madura United mampu memanfaatkan kesalahan elementer lawan setelah melakuman pressing ketat.
Keunggulan di babak pertama juga terbilang membantu tim dalam menatap keseluruhan pertandingan. Alhasil, lawan menemui jalan buntu melawan mereka.
"Performa yang bagus. Kami mengkontrol permainan dan membuat banyak kesempatan mencetak gol. Jadi kami pantas untuk menang," tegasnya.
Â
Advertisement
Anomali Liga Domestik
Hasil menakjubkan tersebut membuat semua mata terbelalak. Sebab, Madura United dalam kondisi mengenaskan di pentas domestik BRI Liga 1 2023/24.
Klub asal Pulau Garam itu terdampar di zona degradasi. Membuat enam poin dari sembilan pertandingan awal dam tim yang paling sering kebobolan kedua (16 gol).
"Dari dua pertandingan AFC, kami hanya kebobolan 1 gol dari penalti. Itu tandanya, kami tim terbaik di grup dan Madura pantas meraihnya (juara grup)," tandas Meneses.
Bertahan Sebaik-Baiknya
Walaupun telah memastikan lolos dengan hasil imbang, Madura United tak ingin melepaskan keunggulan. Mereka melakukan segala cara untuk mempertahankannya.
Svay Rieng pun membombardir pertahanan, terutama di akhir babak kedua. Tetapi kepiawaian kiper Dida, membuat semuanya mentah.
"Pertahanan di akhir pertandingan adalah bagian dari upaya kolektif. Saya ada di sana untuk membantu tim menjadi lebih dewasa," timpal kiper Madura United, Dida.
Advertisement