Baru Saja Digasak Timnas Indonesia, Bahrain Emoh Nyerah Kejar Tiket ke Piala Dunia 2026

Pelatih Bahrain, Dragan Talajic meminta seluruh pasukannya untuk melupakan kekalahan di Jakarta kemarin. Menurutnya, skuad Dilmun's Warrior masih punya kesempatan lolos, dengan syarat menang di dua laga tersisa, dan berharap para pesaing terpeleset.

"Situasi ini sekarang sedikit sulit bagi Bahrain dan tim kami. Sekarang, hanya Jepang yang lolos, dan Australia harus berjuang lebih keras untuk memastikan lolos sebagai tim kedua," ungkap sang pelatih dikutip dari laman Gulf Digital News, Kamis (27/3/2025).

"Posisi tiga dan empat terbuka. Indonesia berada di posisi yang sedikit lebih baik dari kami," lanjut pelatih berkebangsaan Kroasia itu.

Dragan Talajic menilai Timnas Indonesia bisa saja tergelincir jika kalah di Jepang pada laga terakhir 10 Juni 2025. Secara matematika, Bahrain dengan bekal poin 6, bisa mengumpulkan poin maksimal 12 di sisa dua laga.

Jumlah poin itu bisa melewati perolehan nilai Arab Saudi (10) dan Timnas Indonesia (9) untuk nilai saat ini, jika kedua tim selalu kalah di laga tersisa.

"Perlu diingat, Indonesia harus memainkan satu pertandingan lagi dengan Jepang, dan itu berarti peluangnya masih terbuka. Indonesia berada di posisi yang lebih baik untuk selangkah lebih maju dari kami," tutur Dragan Talajic.

"Ini adalah grup yang sangat berat, dan semuanya terbuka," bebernya.

Dragan Talajic kembali menyinggung kekalahan timnya di Stadion GBK. Ia menyadari bahwa timnya tidak pantas kalah dengan margin 1 gol.

Bahrain sebenarnya tidak bermain buruk tadi malam. Mereka unggul dalam ball possession alias penguasaan bola atas tuan rumah Indonesia di pertandingan ini. Mereka mencatat 58 persen penguasaan bola, sementara Indonesia hanya mencatat 42 persen.

Kemudian dalam urusan jumlah tembakan, kedua tim sama-sama mencatat tujuh kali percobaan. Namun tuan rumah Indonesia lebih banyak mengarah ke gawang yakni tiga kali, sementara Bahrain hanya satu kali.

Jelas Indonesia lebih efektif karena dari tiga tendangan tepat ke arah gawang, satu di antaranya menjadi gol yang dilesakkan Ole Romeny. Statistik lainnya mencatat Bahrain unggul dalam operan sebanyak 443 kali atau mencapai 84 persen.

Namun demikian, Bahrain tetap kesulitan untuk membongkar pertahanan Indonesia dan hasilnya nihil gol sampai berakhirnya laga. Timnas Indonesia juga lebih banyak melakukan pelanggaran sebanyak 14 kali berbanding 8 kali pelanggaran dari pemain Bahrain.

"Saya sedikit kecewa, karena saya pikir kami pantas mendapatkan minimal hasil imbang. Tapi satu kesalahan dari pihak kami, kesalahan kecil dan detail kecil memungkinkan Indonesia mencetak gol," tegas pelatih 59 tahun.

Sumber: Gulf Digital News