Timnas Indonesia Raih 3 Poin di Dua Laga Terakhir, Pemain Diaspora Anyar Perlu Beradaptasi Lagi dengan Iklim Jakarta

Kalah di Australia dan menang atas Bahrain dianggap sebagai hasil yang sudah maksimal. Terutama adalah lawatan ke Sydney jelas bukanlah perkara mudah untuk mencuri poin di sana. Sementara menang atas Bahrain sudah mewujudkan ambisi dan perhitungan Timnas Indonesia karena bermain di kandang sendiri.

Pengamat sepak bola nasional, Aris Budi Sulistyo menilai bahwa masih banyak pekerjaan rumah dan menjadi bahan evaluasi bagi tim kepelatihan Timnas Indonesia. Satu di antara hal yang ia soroti adalah masih perlunya adaptasi khusus bagi pemain-pemain diaspora terbaru.

Seperti diketahui ada empat wajah baru untuk pemain keturunan di skuad Patrick Kluivert. Mereka adalah Ole Romeny, Emil Audero, Dean James, dan Joey Pelupessy. Menurutnya, adanya perbedaan iklim yang cukup signifikan, membuat pemain mudah kehabisan tenaga jika belum beradaptasi dengan baik.

Ole Romeny sudah bermain dua laga dan selalu mencetak gol. Dean James bermain di markas Australia, sedangkan Joey Pelupessy tampil luat biasa ketika mengandaskan Bahrain. Adapun Emil Audero masih belum diturunkan.

"Jadi kalau dilihat, harus banyak evaluasi lagi, terutama untuk pemain-pemain yang baru bergabung seperti Diks, Ole Romeny, Joey Pelupessy," ujar Aris Budi Sulistyo kepada Bola.com, Kamis (27/3/2025).

"Iklim tidak bisa dibohongi, mereka sering main di tempat yang dingin dan kini bermain di iklim tropis yang membutuhkan tenaga. Mereka belum bisa beradaptasi dengan cuaca di Indonesia, beda dengan pemain yang sudah dua tiga tahun bergabung," lanjut dia.

"Semoga nanti saat melawan China, hal ini bisa diatasi. Apalagi masih ada waktu bagi Kluivert mengumpulkan timnya dan berlatih keras di Jakarta, setelah kompetisi di level klub sudah berakhir," tandasnya.

Di sisi lain, mantan pemain dan pelatih Persik Kediri itu cukup terpesona dengan permainan gelandang Ricky Kambuaya. Menjadi hari yang istimewa bagi Ricky Kambuaya saat laga kontra Bahrain kemarin. Ia diberi kesempatan bermain oleh Patrick Kluivert, masuk pada menit ke-73 menggantikan Ragnar Oratmangoen untuk memperkuat lini tengah.

Gelandang jangkar dari klub Dewa United itu langsung memberikan dampak positif dengan nyaris mencatat assist. Sebuah umpan silang dengan gaya trivela kaki kanannya kepada Eliano Reijnders hampir saja menggandakan keunggulan untuk Indonesia.

Sayangnya peluang itu gagal dimaksimalkan oleh Eliano. Bola sepakannya melambung dari atas mistar. Masuknya Kambuaya benar-benar membuat Bahrain kerepotan.

Aksi lainnya menusuk dari sisi kiri membuat pertahanan Bahrain sempat kocar-kacir, namun sayang usahanya masih belum berhasil. Bagi pemain berusia 28 tahun, ini merupakan penampilan pertamanya kembali berseragam Timnas Indonesia sejak setahun terakhir diparkir.

Kambuaya memang punya posisi sebagai gelandang, dan tidak ada salahnya dijajal kembali. Dengan kepercayaan dari Patrick Kluivert, Kambuaya menunjukkan kreativitas dan kemampuan dalam menciptakan peluang bagi Timnas Indonesia.

"Semua tetap kita berikan apresiasi buat pemain-pemain yang bermain. Sekali lagi pelatih harus banyak berdiskusi untuk mengamati pemain-pemain lokal yang tidak kalah kualitasnya. Kita lihat Ricky Kambuaya yang tampil apik, assistnya bisa berbuah gol sebenarnya. Kemampuan Ricky bagus," jelasnya memungkasi.