Sukses


Kepolisian Angkat Bicara soal Pelemparan Bus Persik Kediri oleh Oknum Suporter Arema: Pengamanan Sudah Sesuai Prosedur

Insiden pecahnya kaca bus Persik Kediri setelah menjalani laga lawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (11/05/2025) masih jadi pembahasan.

Bola.com, Malang - Insiden pecahnya kaca bus Persik Kediri setelah menjalani laga lawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (11/05/2025) masih jadi pembahasan.

Semua mengecam kelompok suporter di Malang yang melakukan pelemparan batu di jalan raya depan stadion. Pihak Kepolisian yang melakukan pengawalan rombongan Persik ketika meninggalkan Stadion Kanjuruhan tak lepas dari sorotan.

Karena dalam video yang terekam dari dalam bus Persik saat kejadian, mereka mempertanyakan keberadaan Polisi. Sehingga suporter bisa bebas melakukan pelemparan.

Kapolres Malang, Danang Setiyo menjawab jika pihak Kepolisian sudah melakukan pengamanan sesuai prosedur. Dia juga menunjukkan video pengawalan tim Persik saat meninggalkan stadion. Ada patwal, beberapa Polisi menggunakan motor dan dibelakang bus, ada rantis.

“Pola pengamanan telah dilaksanakan sesuai rencana. Hasil koordinasi dengan panpel dan stakeholder terkait. Namun insiden pelemparan bus terjadi di luar area stadion, di ruas jalan saat bus meninggalkan lokasi,” kata Danang.

 

 

 

 

 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Kejar Pelaku

Kapolres Malang menambahkan pihaknya telah menindaklanjuti kejadian tersebut. Proses identifikasi dan pengejaran terhadap pelaku kini sedang berlangsung.

Aparat Kepolisian telah mendalami rekaman CCTV dan keterangan saksi di sekitar lokasi kejadian. “Kami langsung melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku. Kami pastikan proses hukum akan ditegakkan terhadap siapapun yang terlibat dalam tindakan tersebut,” tegasnya.

Apa yang disampaikan pihak Kepolisian setempat sesuai dengan harapan manajemen Arema. Karena Arema yang kini terkena dampaknya.

Karena banyak cacian di media sosial yang dialamatkan kepada klub. Selain itu, Arema kecewa dengan parilaku suporter yang melakukan pelemparan.

Padahal panpel dan pihak keamanan sudah berupaya menjalankan pertandingan dengan lancar. Meski Arema kalah 0-3 dari Persik, namun situasi di dalam Stadion Kanjuruhan tetap kondusif.

Aremania yang ada di tribune penonton tetap memberikan apresiasi dengan bernyanyi bersama usai pertandingan. Mereka hanya menyampaikan kritikan lewat teriakan. Tidak ada tindakan anarkis seperti merusak fasilitas stadion maupun turun ke lapangan.

3 dari 4 halaman

Efek Terhadap Skuat Arema Saat Away

Sementara itu salah satu official Arema juga mengecam pelemparan batu terhadap bus. Karena itu memancing kemarahan suporter lawan. Imbasnya skuat Arema bisa mendapat perlakukan yang sama ketika menjalani laga away.

“Dikhawatirkan ada dendam dari suporter lawan. Sangat disayangkan. Karena bus Arema bisa saja mendapatkan perlakuan seperti itu ketika away. Dan itu sudah beberapa kali terjadi. Sudahi hal-hal seperti itu,” kata salah satu official Arema yang enggan disebut identitasnya.

Arema pernah mengalami pecah kaca bus karena dilempari batu oleh suporter lawan. Terakhir bus Arema dilempari batu di tahun 2023 saat away ke markas PSS Sleman. Waktu itu kaca bus Arema pecah hampir di satu sisi.

4 dari 4 halaman

Yuk Lihat Peta Persaingan

Video Populer

Foto Populer