Bola.com, Jakarta - Dukungan terus mengalir ke ruang ganti Timnas Indonesia jelang bentrok kontra China pada 5 Juni 2025. Bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Tim Garuda lebih dijagokan meski pada pertemuan pertama kalah 1-2.
Baca Juga
Denny Landzaat Setelah Pilih Setia dengan Timnas Indonesia ketimbang Pulang ke Ajax: Wujudkan Mimpi ke Piala Dunia Menginspirasi Saya (uds)
Fokus di Timnas Indonesia, Denny Landzaat Tolak Tawaran Ajax
Gerald Vanenburg Buka Suara Setelah Panggil 30 Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju Piala AFF U-23 2025
Advertisement
Beraksi di depan ribuan pemuja setianya, Jay Idzes dan kawan-kawan diyakini bisa memenangkan duel matchday 9 Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Hal tersebut dikatakan pengamat sepak bola nasional Abdul Haris via kanal YouTube NTV belum lama ini.
"Di atas kertas kita bisa menang saat menghadapi China nanti. Bahkan saat menghadapi China di pertemuan pertama harusnya menang. Namun, memang faktor luck dan juga ada blunder yang dilakukan pemain sehingga kecolongan," kata Abdul Haris.
Berita Video, Timnas Indonesia sukses kalahkan Bahrain lewat gol tunggal Ole Romeny pada Selasa (25/2/2025)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Lebih Superior
Menurut Abdul Haris, secara kualitas tim, tuan rumah jauh lebih superior ketimbang tim tamu.
"Saat main di Jakarta harusnya kita dapat tiga angka. Secara kualitas, Timnas Indonesia sekarang jauh lebih baik ketimbang China," tukas Abdul Haris.
Namun, materi pemain China juga berbeda dari yang dulu saat pertemuan pertama. Namun, Abdul Haris tetap optimistis dengan kans Timnas Indonesia.
"Iya betul, tapi kalau kita lihat mereka ini pemain-pemain yang semuanya bermain di Liga China," ujarnya.
"Sementara tim kita tersebar. Ada di Liga Indonesia, Liga Belanda, ada di Belgia, ada di Liga Italia," katanya lagi.
Advertisement
Chemistry Bukan Kendala
Abdul Haris juga tidak menjadikan faktor chemistry sebagai batu sandungan bagi Skuad Garuda saat menjamu China. Ia mencontohkan Ole Romeny yang belum lama bergabung.
"Ole Romeny dua kali bertanding langsung bikin dua gol, lawan Australia dan lawan Bahrain. Tapi, pemain-pemain lain juga butuh waktu untuk mendapatkan chemistry," tuturnya.
"Misalnya Mees Hilgers yang bisa dikatakan belum terlalu memuaskan. Dia butuh waktu untuk bisa beradaptasi dengan Jay Idzes, dengan Rizky Ridho, bahkan dengan Maarten Paes."
"Ini yang membuat kita belum betul-betul seperti yang diharapkan. Dengan kualitas yang kita miliki ini, luar biasa prospek ke depannya. Sekarang kita bisa menang dulu lawan China dan dengan Jepang bisa dapat poin," pungkas Abdul Haris.