Getir Sepak Bola Indonesia di SEA Games 2029: Passing Salah, Kontrol Bola tak Bagus, Terburu-Buru

Pengamat yang akrab disapa Ropan mengakui Indonesia tampil melempem.

"Tapi kalau kita lihat permainan kita memang tidak greget. Kita bisa melihat bagaimana gol-gol itu terjadi. Apalagi dua gol terakhir itu terjadi di injury time. Kalau itu terjadi di bawah menit 90 atau menit 80 kan jauh lebih bagus untuk bisa mengejar gol menjadi empat karena kita kan mengejar skor akhir 4-1," tukasnya.

"Memang perlu disyukuri karena kita menang 3-1. Tapi hasil ini tidak bisa membuat kita maju ke babak semifinal karena babak semifinal sudah ditunggu oleh tuan rumah Thailand. Jadi runner-up terbaik itu ada di Malaysia," ujarnya lagi.

Menurut Ropan, petaka terjadi karena Indonesia kecolongan lebih dulu. Itulah yang membat para pemain sangat terbeban.

"Kita kecolongan gol pertama melawan Myanmar. Kalau saja kita tidak kebobolan, kita bisa menang 3-0. Itu kan bagus untuk syarat bisa lolos. Dengan kemasukan tadi membuat anak-anak terbeban," tutur Ropan.

Keputusan memasukkan Jens Raven sudah tepat karena pemain naturalisasi itu menyumbang dua gol. Tapi gol di menit-menit akhir itu tak mampu menyelamatkan Garuda Muda.

"Memang ada gol dari Toni Firmansyah, 1-1. Kemudian Jens Raven akhirnya dimasukkan, tapi sudah telat di menit-menit akhir. Dan dia bisa menambah dua gol," tukas Ropan.

Harus diakui, masih menurut Ropan, performa Indonesia jauh di bawah harapan. Sebaliknya, Myanmar justru bermain lebih apik meski akhirnya kalah.

"Kalau saya bisa mengevaluasi cara bermain kita, memang di luar yang diinginkan. Banyak passing yang salah, kontrol bola tidak bagus, terburu-buru bermain. Justru saya melihat Myanmar bermain dengan sangat baik. Mereka lebih terkontrol, umpan-umpan mereka sangat bagus, dan mereka hanya mencari imbang. Kelihatan sekali. Tapi akhirnya mereka juga kecolongan dua gol dari Jens Raven".

"Kalau saya lihat dari permainan kita memang sulit. Nggak punya greget. Kreatifitas di tengah itu hilang. Tidak ada sama sekali. Menjadi putus antara lini tengah ke depan," pungkas Ropan.