Kuasai Asia Tenggara, Pelatih Vietnam Tak Merasa Butuh Program Naturalisasi ala Indonesia dan Malaysia

Kim Sang-sik pun memberikan pernyataan yang cukup berkelas saat menjawabnya. Menurut dia, sepak bola Vietnam tak semestinya hanya berpatokan dengan program naturalisasi sebagai langkah instan untuk meraih prestasi.

Menurut dia, Vietnam harus mulai memiliki proyeksi yang lebih visioner di masa mendatang. Salah satunya yakni membina talenta-talenta muda dan membimbing mereka agar bisa menjadi pemain berkualitas di masa depan.

“Saya selalu berpendapat bahwa sepak bola Vietnam perlu memikirkan tujuan yang lebih besar. Banyak tim memperkuat kemampuan mereka dengan pemain naturalisasi,” ujar Kim Sang-sik dikutip dari VNExpress.

“Dan kita juga perlu memperkuat skuad kita dalam berbagai cara, termasuk membina dan melatih talenta muda. Saya juga akan membimbing para pemain muda dengan lebih baik,” lanjut pelatih berusia 49 tahun itu.

Selain itu, juru taktik asal Korea Selatan itu juga menyoroti perkembangan karier para pemain Timnas Vietnam. Menurut dia, sebagian besar penggawa The Golden Star saat ini masih banyak yang berkompetisi di dalam negeri.

Dari kaca mata Kim Sang-sik, ini adalah saat yang tepat bagi para pemain Vietnam untuk mulai memikirkan peluang berkarier di luar negeri. Dia berjanji akan membantu para pemain untuk bisa berkompetisi di liga yang berkualitas.

“Meskipun saya belum banyak berkontribusi, saya akan tetap berusaha semaksimal mungkin untuk membantu perkembangan sepak bola Vietnam,” kata mantan juru taktik Jeonbuk Hyundai Motors tersebut.

“Sampai saat ini, para pemain sepak bola Vietnam hanya bermain di liga domestik, jadi saya pikir pemain Vietnam perlu pergi ke luar negeri, ke liga yang lebih kuat untuk mengembangkan diri mereka,” tambahnya.

Sepanjang tahun ini, Kim Sang-sik telah berhasil mengukuhkan dominasinya di regional ASEAN setelah menjuarai Piala AFF U-23 2025, dan yang terbaru merebut medali emas SEA Games 2025 di Thailand.

Hebatnya, skuad asuhan Kim Sang-sik ini selalu menumbangkan tuan rumah. Di Piala AFF U-23 2025, misalnya, Golden Star Warriors berhasil mengalahkan Timnas Indonesia U-23 asuhan Gerald Vanenburg di Jakarta.

Sedangkan saat merebut emas SEA Games 2025, mereka menggulingkan tuan rumah Thailand U-23 lewat laga yang dramatis dengan skor 3-2. Setelah ini, ada satu tantangan besar yang dihadapi Vietnam U-23 di level yang lebih tinggi.

Sementara itu, jauh sebelum menjuarai dua turnamen tersebut, pelatih asal Korea Selatan itu bisa membawa Timnas Vietnam merengkuh trofi Piala AFF 2024 pada Januari 2025. Artinya, sudah ada tiga gelar di regional ini yang direbut sang juru taktik.