Sukses


Ada Faktor Ibrahimovic di Balik Keterpurukan Manchester United dan Pemecatan Mourinho

Bola.com, Manchester - Kehilangan Zlatan Ibrahimovic disebut sebagai salah satu pemicu keterpurukan Manchester United yang berujung pemecatan sang manajer, Jose Mourinho. 

Analis sepak bola Premier League, Paul Merson, meyakini kepergian Ibrahimovic membuat Setan Merah kesulitan. Peran pemain Swedia tersebut di ruang ganti pemain cukup besar, termasuk membantu rekan-rekannya dalam kondisi sulit. 

Ibrahimovic menjalani dua musim bersama MU. Dia membawa dampak besar di musim pertamanya, dengan 28 gol di semua kompetisi. Ibra terbukti sebagai striker yang dibutuhkan Manchester United.

Namun, pemain jangkung itu mengalami cedera parah yang membuatnya tak bisa banyak bermain musim lalu. Hasilnya, MU dan Ibra mencapai kata sepakat untuk memutus kontraknya. Ibra pergi ke LA Galaxy pada 2018.

Merson menilai kepergian Ibra berdampak besar pada situasi internal skuat MU. Menurut Merson, Zlatan Ibrahimovic adalah sosok pemain yang dibutuhkan setiap tim. 

Ibrahimovic adalah emain senior yang suaranya bisa didengarkan pemain-pemain lainnya, termsuk di Manchester United

 

2 dari 2 halaman

Serupa Ferguson dan Keane

Menurut Merson, Ibrahomovic adalah kapten tanpa ban di lengannya, serta pelatih yang bermain di lapangan.

"Zlatan Ibrahimovic adalah kehilangan besar untuk MU. Dia adalah salah satu peman yang dimiliki Mourinho di ruang ganti, di mana dia akan membantu pemain-pemain lainnya," ujar Merson di Sky Sports, Jumat (21/11/2018). 

"Zlatan tak akan membiarkan apa yang terjadi di MU dalam lima atau enam pekan terakhir. Dia tak akan membiarkan beberapa hasil buruk MU, tertinggal 2-0 dari Southampton, dan sungguh dihancurkan Liverpool."

Sosok seperti Zlatan menurutnya dibutuhkan semua pelatih. Sama seperti Sir Alex Ferguson yang mendapat bantuan dari Roy Keane. Sayangnya, Mourinho tak punya pemain yang bisa membantunya dalam beberapa bulan terakhir.

"Saya pikir Zlatan akan memasuki situasi sulit itu, dan dia akan mulai meningkatkan mentalitas pemain, dan beberapa tahun silam anda sudah melihat hal yang serupa dengan Roy Keane dan Sir Alex Ferguson," kata Merson. 

"Ferguson akan duduk tenang dan Keane akan mulai mendorong pemain. Peter Schmeichel akan sangat marah, juga beberapa pemain berpengalaman lainnya. Lalu mereka semua akan tenang, dan Sir Alex bisa berbicara," imbuh Merson.

Sumber: Bola.net

Video Populer

Foto Populer