Kasper Schmeichel dan Deretan Kiper yang Paling Pas Gantikan David de Gea di Manchester United

Nama Kasper Scheimechel tengah hangat dibicarakan sebagai pengganti sepadan untuk De Gea. Jika bergabung, kiper Leicester City ini akan mengikuti jejak ayahnya, Peter Scheimechel, berseragam Manchester United.

Bersama Leicester City pada musim lalu, Kasper kebobolan 41 gol dari 38 pertandingan. Dia juga mencatatkan 13 clean sheet. Manchester United bisa menjadikannya sebagai target jangka pendek mengingat usianya telah menginjak 33 tahun.

Donnarumma sudah menjadi kiper reguler AC Milan sejak usia 16 tahun. Ia berhasil membuktikan dirinya sebagai salah satu kiper terbaik di Serie A.

Kontrak Donnarumma di San Siro akan habis tahun depan. Rossoneri mungkin akan menjualnya pada musim panas ini apabila tidak berhasil memperpanjang kontraknya.

Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer akan dibuat kebingungan setelah Dean Henderson kembali dari masa peminjamannya di Sheffield United. Pasalnya, kiper berusia 23 tahun ini tampil heroik pada musim lalu.

Henderson kebobolan 33 gol dari 36 laga dan mencatatkan 13 clean sheets. Dibanding dijual ke tim lain, kiper kelahiran Whitehaven, Inggris itu lebih baik dipromosikan ke tim utama untuk menggantikan De Gea.

Onana bergabung dengan Ajax pada 2015 dari akademi Barcelona La Masia. Ia berhasil membawa Ajax ke semifinal Liga Champions 2018-2019.

Pemain 24 tahun itu sudah membuat 178 penampilan untuk tim utama Ajax sejak melakukan debut pada tahun 2016. Onana membantu Ajax meraih gelar ganda domestik pada musim lalu.

Onana adalah satu di antara kiper yang paling diminati di dunia saat ini. Penjaga gawang asal Kamerun itu dikabarkan bisa meninggalkan klubnya dalam waktu dekat ini.

Nick Pope tampil luar biasa bersama Burnley pada musim lalu. Dengan torehan 15 clean sheets, kiper berusia 28 tahun ini menjadi penjaga gawang kedua dengan jumlah clean sheets terbanyak setelah Ederson.

Untuk mendatangkan Pope, Manchester United harus bersaing dengan Chelsea. Penjaga gawang Timnas Inggris ini layak diplot sebagai proyeksi jangka panjang Solksjaer di bawah mistar gawang.