Sukses


Namanya Juga Manusia, Sir Alex Ferguson Lakukan 3 Kesilapan yang Membuat MU Nelangsa

Bola.com, Jakarta - Berharap untung, malah buntung. Manchester United pernah mengalami itu, saat Alex Ferguson menunjuk David Moyes sebagai suksesornya. Ferguson meletakkan jabatannya pada 2013 setelah menukangi MU sejak 1986.

Di bawah kepemimpinan Moyes, Setan Merah tak lagi gahar dan kalah bersaing di Premier League. Kenyataan yang sesungguhnya tak diinginkan Ferguson, mengingat Moyes juga berasal dari Skotlandia.

 

2 dari 9 halaman

Sudah Ikhtiar

Moyes tak bertahan lama di Old Trafford. Mantan pembesut Everton itu didepak setelah 10 bulan menerima tongkat estafet dari Ferguson.

Moyes bukannya tanpa ihktiar. Dia mencoba menancapkan pengaruhnya dengan cara membawa staf sendiri.

Dia juga dinilai sukses merekrut pemain anyar, utamanya Marouane Fellaini yang sudah dikenalnya di Everton. Dua nama lain adalah Juan Mata (Chelsea) dan Saidy Janko, yang dipanggil pulang dari Bolton Wanderers sebagai pemain pinjaman.

 

3 dari 9 halaman

Terkesan Cuek

Ketika Moyes ditendang, Ferguson terkesan cuek. Kakek yang kini berusia 80 tahun ini enggan bicara banyak. "Jalan yang mengecewakan akhirnya terjadi," katanya, tak lama setelah Moyes kehilangan jabatan.

Moyes tentunya bukan yang pertama. Pendukung Setan Merah juga menyayangkan keputusan Ferguson terkait Jaap Stam. Sang bek yang bergabung dari PSV Eindhoven pada 1998 merupakan pilar krusial di jantung pertahanan MU hingga 2001.

 

4 dari 9 halaman

Buka Suara

Namun si jangkung bak raksasa itu akhirnya cabut dan belakangan Ferguson sangat menyesal. "Saya telah membuat keputusan yang buruk," sebut Ferguson, penuh penyesalan.

Lewat otobiografinya, Stam mencurahkan isi hatinya. Menurut Stam, Ferguson memaksanya untuk bergabung dengan klub Italia, Lazio.

Keduanya berbicara di dalam mobil di parkiran pompa bensin. Itu terjadi pada 2001 usai Stam pulih dari cedera.

 

5 dari 9 halaman

Bicara di SPBU

"Di pompa bensin dia memarkir mobilnya dan menyuruh saya masuk. Dia mengatakan bahwa saya harus dipindahkan. Lalu dia berkata, 'Maukah Anda segera pindah ke Lazio?'," curhat Stam.

Stam mengiyakan. Dia enggan berdebat. Belakangan dia menyesal. "Ketika saya memikirkannya sekarang dan saya belum pernah membicarakannya sebelumnya, saya merasa sulit percaya membiarkan itu," katanya.

 

6 dari 9 halaman

Paul Pogba

Kesalahan Ferguson lainnya adalah soal Paul Pogba. Pogba hanya satu musim di Old Trafford (2011-2012). Pemilik paspor Prancis tersebut dilepas begitu saja ke Juventus dengan status bebas transfer.

Padahal, Pogba adalah permatan Akademi MU yang digadang-gadang bakal jadi penerus Paul Scholes dan Michael Carrick.

Sayang, intuisi kepelatihan Ferguson tak melihat Pogba sebagai aset berharga yang harus dijaga.

 

7 dari 9 halaman

Pernah Meminta

Pogba sebenarnya sudah meminta bosnya itu untuk memainkannya. Akan tetapi, Ferguson bergeming.

"Saya berkata kepada Ferguson: 'Mainkan saya, dan saya akan menunjukkan kepada Anda apakah saya siap atau tidak'," katanya. Sebaliknya, Ferguson menempatkan Rafael di lini tengah bersama dengan Park Ji-sung. Pogba di bangku cadangan.

 

8 dari 9 halaman

Malah Berjaya

Di Juventus (2012-2016), Pogba berjaya. Gelandang pekerja keras itu memenangkan banyak gelar bagi La Vecchia Signora, termasuk empat kali juara Serie A secara beruntun, yakni 2012/2013, 2013/2014, 2014/2015, 2015/2016.

Di Piala Dunia 2014, Pogba dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik di Piala Dunia 2014. Empat tahun kemudian, dia membawa Prancis memenangkan Piala Dunia 2018.

 

9 dari 9 halaman

Malah CLBK

Empat tahun setelah pindah ke Juventus, MU membawanya pulang ke Old Trafford. MU mencoba menebus kesalahan Ferguson.

Namun nasib baik tak berpihak kepada mereka dan Pogba terbang lagi ke Turin untuk melanjutkan petualangannya bersama Juventus. Jadi, ternyata sosok sehebat Sir Alex Ferguson pernah khilaf juga.

Video Populer

Foto Populer