Sukses


13 Bukti Sahih Keluarga Glazer Biang Kerok Bobroknya Prestasi MU: Utangnya Menumpuk, Eh Ambil Untung Melulu

Bola.com, Manchester - Kepemilikan keluarga Glazer atas Manchester United (MU) menjadi sorotan saat Setan Merah tampil buruk di dua laga awal Liga Inggris 2022/2023. Publik menilai Glazer menjadi biang masalah buruknya prestasi MU.

Red Devils mengalami musim buruk di Liga Inggris pada 2021-22, dan gagal lolos ke Liga Champions. Musim ini, MU langsung kalah di dua laga pembuka, padahal hanya menghadapi Brighton dan Bretford. 

Suporter tidak hanya mengkritik pemain tetapi juga keluarga Glazer. Mereka menggelar protes terhadap Glazers sebelum laga MU selanjutnya menghadapi Liverpool di Old Trafford pada Selasa (23/8/2022) dini hari WIB.

"Ketika sebuah bisnis gagal dan tidak berkinerja, itu adalah kesalahan pemilik bisnis," kata Gary Neville setelah Brentford mengalahkan MU dengan skor 4-0.

"Mereka mengambil sekitar 24 juta poundsterling (hampir Rp428 miliar) dari klub dua bulan lalu tetapi stadion rusak dan tim yang buruk," sambungnya

Apakah memang benar keluarga Glazer hanya mementingkan keuntungan tanpa memperhatikan nasib klub? Berikut 13 fakta bahwa keluarga Glazer adalah masalah utama MU.

 

2 dari 6 halaman

Borok Keluarga Glazer di MU

1. MU adalah satu-satunya klub Liga Premier yang membayar dividen kepada pemegang sahamnya. Mayoritas keuntungan itu masuk ke enam anggota keluarga Glazer yang memiliki saham di klub.

2. Sejak 2016, MU telah membayar 166 juta poundsterling (hampir Rp 3 triliun) kepada pemegang saham mereka. Nilai rata-ratanya adalah 22 juta poundsterling (Rp329 miliar) setahun.

3. Manchester United juga telah membayar bunga 743 juta poundsterling (Rp13,2 triliun) untuk utang keluarga Glazer saat membeli saham mayoritas klub sejak tahun 2005.

 

3 dari 6 halaman

Borok Keluarga Glazer di MU

4. Tidak ada klub Liga Inggris yang melakukan pembayaran bunga lebih besar daripada Manchester United pada 2020/2021 yakni 21 juta poundsterling (Rp 374 miliar).

5. Antara tahun 2010 hingga 2021, MU membayar 517 juta poundsterling (Rp9 triliun) untuk pembayaran bunga. Sementara 19 klub lainnya secara total melakukan pembayaran bunga 536 juta poundsterling (Rp9,6 miliar) untuk periode yang sama hingga 2021.

6. Meskipun sudah ada pendanaan ulang, utang kotor Manchester United 592 juta poundsterling (Rp10,5 triliun) hampir tidak berubah saat Glazers datang. Utang terbesarnya yakni pada 2006, sebesar 604 juta poundsterling (Rp10,7 triliun)

 

4 dari 6 halaman

Bobrok Keluarga Glazer

7. Hanya Tottenham, karena pembangunan stadion baru mereka yang mewah, memiliki lebih banyak utang daripada Manchester United.

8. Pengeluaran infrastruktur Manchester United antara 2012 hingga 2021 hanya 136 juta poundsterling (Rp2,4 triliun). Manchester City telah menghabiskan hampir tiga kali lipatnya yakni 374 juta poundsterling (Rp6,6 triliun), dan Tottenham habiskan 1,4 miliar (Rp24 triliun).

9. Keluarga Glazers mengambil keuntungan 154 juta poundsterling (Rp2,7 triliun) dari United dari 2012 hingga 2021. Tidak ada pemilik Liga Inggris yang mendapatkan keuntungan daripada mereka dalam 10 tahun terakhir.

10. Di saat keluarga Glazers mengambil keuntungan dari Manchester United, pemilik City memberi suntikan investasi 684 juta poundsterling (Rp12,1 triliun) ke klub mereka dan pemilik Chelsea investasikan 516 juta poundsterling (Rp9,1 triliun)

 

5 dari 6 halaman

Bobrok Keluarga Glazer

11. Antara 2017 hingga 2021, Chelsea menghasilkan keuntungan lebih dari lima kali lipat dari penjualan pemain dibandingkan Manchester United. Wolves, Crystal Palace, Newcastle, West Ham, Tottenham, Southampton, Arsenal, Everton, Man City, Leicester City dan Liverpool juga lebih banyak.

12. Pendapatan Manchester United telah turun 87 juta poundsterling (Rp1,5 triliun) sejak 2017, sedangkan Chelsea, Tottenham, Liverpool dan City mengalami peningkatan pendapatan.

13. Glazers telah menjual beberapa saham Kelas A di Manchester United selama bertahun-tahun dan meraup 465 juta poundsterling (Rp8,2 triliun). Tapi klub belum menerima hasil dari penjualan saham tersebut.

Sumber: Planet Football 

Selama tiga tahun ke depan Elang Mahkota Teknologi (Emtek) Group menjadi pemegang hak siar English Premier League (EPL). Kompetisi bergengsi ini akan ditayangkan secara gratis di stasiun televisi SCTV dan bisa dinikmati secara live streaming dengan berlangganan di Vidio. Sobat Bola.com mau tahu detailnya? Klik tautan ini.

6 dari 6 halaman

Intip Posisi Terbaru MU

Video Populer

Foto Populer