Sukses


Ranking 11 Pesepak Bola Jerman di Arsenal: Ozil Paling Heboh, Lehmann Paling Berkilau

Bola.com, London - Kai Havertz resmi menjadi pemain asal Jerman ke-12 yang mengenakan seragam Arsenal di Premier League. Sang pemain menyeberang dari Chelsea ke Arsenal dengan meneken kontrak hingga 2025.

Arsenal berani mengeluarkan dana lebih dari 60 juta pounds alias sekitar Rp1,1 triliun demi menebus Havertz dari Chelsea. Ia menjadi pemain termahal Jerman mengungguli Timo Warner yang Chelsea rekrut dari RB Leipzig.

Selama di Chelsea, karier Havertz tidaklah buruk dengan mencetak 32 gol dan 15 assist dalam 139 penampilan di seluruh kompetisi. Dia juga membantu The Blues menjuarai Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.

Namun, setelah Thomas Tuchel dipecat Chelsea, karier Kai Havertz juga menurun. Ia kemudian memutuskan meninggalkan Chelsea dan beralih ke Arsenal.

Namun, sebelum melihat penampilan Kai Havertz di Emirates Stadium, simak peringkat 11 pemain asal Jerman di Arsenal

 

2 dari 12 halaman

11. Moritz Volz

Volz memenangi dua Piala FA Youth bersama The Gunners U-18. Tetapi dua kesempatannya tampil di tim utama saat Arsenal menelan kekalahan di Piala Liga dari Ipswich dan Sunderland, pada kurun waktu 2002 hingga 2004. 

Bek kanan itu kemudian membuktikan diri sebagai pemain yang cukup baik dengan lebih dari 100 penampilan untuk Fulham. Tetapi dia tidak pernah berhasil di Arsenal.

 

3 dari 12 halaman

10. Alberto Mendez

Dibina dari non-liga Jerman, Mendez kemudian mencatat empat penampilan Premier League untuk The Gunners dan menghabiskan lima tahun di Highbury. Dia mencetak gol dalam kemenangan Piala Liga atas Birmingham City tetapi membuat dampak yang sangat kecil secara keseluruhan.

Setelah meninggalkan Highbury pada 2002, Mendez menikmati karier di sejumlah klub liga-liga Eropa yang lebih rendah. Kemampuannya mungkin tidak pernah cukup di level Arsenal.

 

4 dari 12 halaman

9. Thomas Eisfeld

Arsene Wenger mengatakan Eisfeld memiliki sikap dan kemampuan teknis untuk menjadi pemain berharga bagi skuad Arsenal. Wenger berani bertaruh merekrut remaja ini ke Highbury dari Borussia Dortmund dengan biaya kompensasi yang kecil.

Segalanya tidak berjalan sesuai rencana. Eisfeld hanya membuat beberapa penampilan di level senior untuk kompetisi piala. Tapi di salah satu dari laganya, dia mencetak gol dan melihat prospek yang seharusnya menarik.

 

5 dari 12 halaman

8. Stefan Malz

Didatangkan dari Munchen pada 1860 dengan bayaran 650.000 pounds pada 1999, Malz mencetak gol pada debutnya melawan Preston North End dan di Liga Inggris kontra Newcastle. Tetapi dia tidak pernah bisa masuk ke skuad utama lini tengah Gunners.

Saat itu Arsenal masih memiliki sejumlah nama pemain besar seperti Ray Parlour, Patrick Vieira, Emmanuel Petit, dan Freddie Ljungberg. Dia diam-diam pindah ke FC Kaiserslautern setelah beberapa tahun di pinggiran.

 

6 dari 12 halaman

7. Serge Gnabry

Gnabry jelas lebih baik daripada kebanyakan nama di peringkat sebelumnya. Gnarby sukses meraih treble winners bersama Bayern Munchen, tetapi tidak begitu moncer di Arsenal.

Arsenal hanya membantu mengembangkan bakat sang winger dengan meminjamkannya ke sejumlah klub sebelum dia hengkang pada 2016. Siapa yang tahu apa yang mungkin terjadi jika Arsenal tidak mengirim Gnabry sebagai pemain pinjaman di Stoke City tahun sebelumnya.

 

7 dari 12 halaman

6. Shkodran Mustafi

Banyak fans Arsenal yang menganggap permainan Mustafi biasa saja meski termasuk pemain di skuad Jerman yang menjuarai Piala Dunia 2014. Namun, jika penampilannya biasa saja tidak mungkin dia mencapai angka 151 penampilan berseragam Gunners.

Pemenang Piala Dunia 2014 itu mengalami degradasi beruntun bersama Schalke dan Levante sejak meninggalkan Arsenal pada 2021. Akan tetapi, dia sebelumnya tetap membantu Arsenal memenangkan dua Piala FA.

 

8 dari 12 halaman

5. Bernd Leno

Musim lalu, Leno mengingatkan pencinta Premier League bahwa dirinya adalah penjaga gawang hebat, saat berseragam Fulham setelah meninggalkan Arsenal. Tapi rekornya di Emirates bukanlah sesuatu yang istimewa dengan 37 clean sheet dan 145 gol kebobolan dalam 125 penampilan.

Kedatangannya dari Bayer Leverkusen ke Arsenal tidak semuanya buruk selama empat tahun karena kerap memperlihatkan penyelamatan gemilang. Namun, posisinya sebagai penjaga gawang utama dengan cepat direbut Aaron Ramsdale.

 

9 dari 12 halaman

4. Lukas Podolski

Podolski mencetak 31 gol dari 82 penampilan bagi Arsenal. Striker asal Jerman ini bukan hanya menunggu bola di kota penalti tetapi juga bisa melepaskan tendangan jarak jauh mematikan dari jarak 30 meteran.

Suporter sulit untuk tidak mencintai Podolski atas apa yang mampu dia lepaskan dengan kaki kirinya. "Saya ingin berada di lapangan tetapi saya ingin tinggal di Arsenal selama beberapa tahun lagi karena saya merasa sangat hebat di sana," ungkapnya.

 

10 dari 12 halaman

3. Mesut Ozil

Salah satu rekrutan paling meriah sepanjang sejarah Arsenal. Kedatangan Ozil diharapkan menandakan fajar baru bagi klub. Playmaker lincah itu mencatatkan 81 assist dalam 159 penampilan di Real Madrid dan dia tampak benar-benar kelas dunia di skuad Arsene Wenger.

Musim debut Ozil di Arsenal berakhir dengan dia mengangkat Piala FA dan mengakhiri kekeringan trofi klub selama sembilan tahun. Sayangnya, meski jadi bintang di Arsenal, direksi klub memutuskan mendepaknya secara kejam.

 

11 dari 12 halaman

2. Per Mertesacker

Setelah tampil spartan bersama Werder Bremen, Metesacker pindah ke Arsenal pada 2011 hingga memutuskan pensiun di Emirates Stadium pada 2018. Sang bek bermain 221 laga bagi Gunners di semua kompetisi.

Dia mempersembahkan tiga gelar Piala FA bagi Arsenal yang mencatatkan nama Mertesacker sebagai salah satu legenda klub. Saat berseragam Arsenal ini, dia juga mengantarkan Jerman juara Piala Dunia 2014.

 

12 dari 12 halaman

1. Jens Lehmann

Satu-satunya orang Jerman yang merengkuh gelar Premier League bersama Arsenal, dan cara yang luar biasa untuk melakukannya. Lehmann selalu tampil dalam 38 pertandingan saat Arsenal tidak terkalahkan di musim debutnya, memastikan bahwa rekornya akan tetap utuh selamanya.

Sayangnya, dia tampil jauh dari sempurna kala mendapatkan kartu merah di final Liga Champions 2006 melawan Barcelona hingga membuat Arsenal hanya jadi runner-up. Meski demikian, Lehmann tetapi merupakan seorang legenda dalam sejarah Arsenal.

Sumber: Planet Football

Video Populer

Foto Populer