Gagal ke Liverpool, De Zerbi Bisa ke Bayern Munchen dan Barcelona, Sang Pengganti Ada Kaitannya dengan Elkan Baggott

Sebelum menukangi Ipswich Town, McKenna adalah nakhoda Manchester United U-18 serta Tottenham Hotspur U-18. Kini, keputusan ada di tangan De Zerbi, karena bagaimanapun keberadaan Kieran McKenna menyesuaikan nasib sang pelatih utama.

De Zerbi memang tengah naik daun. Pria Italia itu mendapatkan reputasi sebagai pelatih muda paling menarik di Eropa saat ini. Sejak datang pada September 2022, ia membawa Brighton finis di peringkat keenam di Liga Inggris dan masuk zona Eropa untuk kali pertama dalam sejarah.

Selain memahat sensasi di Brighton, juru taktik kelahiran 6 Juni 1979 ini pernah membesut Shakhtar Donetsk. Ia mulai meroket usai memenangkan Ukrainian Super Cup 2021.

Dua raksasa Eropa, Liverpool dan Bayern Munchen, disebut-sebut siap saling telikung demi mendapatkan servis De Zerbi. Rumor kepergian De Zerbi kian menguat karena Brighton diam-diam membuat rencana darurat sebagai bentuk antisipasi sang pelatih.

McKenna bakal menjadi pengganti yang sepadan. Selain muda, baru berusia 37 tahun, ia juga sudah bisa membuktikan diri musim ini. Jika tak ada aral melintang, Kieran McKenna akan membawa Ipswich Town kembali ke Premier League mulai musim depan.

Saat ini, Ipswich Town berada di peringkat dua klasemen sementara Championship Division. Mereka mengoleksi 93 angka dari 45 pertandingan, terpaut empat poin dari sang pemuncak, yang sudah lebih dulu naik kasta, Leicester City.

McKenna merupakan tokoh kunci di belakang layar kala Ole Gunnar Solskjaer membesut Manchester United. McKenna juga disebut-sebut mendapatkan pekerjaan bergengsi lainnya dalam beberapa bulan terakhir setelah mengesankan di Portman Road.

Bek Brighton, Joel Veltman mengungkapkan, klubnya sudah merancang berbagai kemungkinan ketika De Zerbi sudah tak ada lagi di sana. Satu di antara yang gencar di area diskusi adalah suksesor sang pelatih.

“Hampir setiap tahun ketika pelatih tampil bagus, akan ada klub-klub besar yang menunggunya. Saya mengalaminya di Amsterdam bersama Ajax," kata Veltman.

Sumber : Mirror