Bola.com, Jakarta - Cristiano Ronaldo, satu di antara GOAT, mencapai status legenda di MU berkat dua masa baktinya bersama klub tersebut.
Namun, periode keduanya di Old Trafford tidak berjalan mulus dan berakhir dengan kontroversi yang meninggalkan noda pada warisannya di klub.
Baca Juga
Advertisement
Selama masa keduanya, Cristiano Ronaldo diduga menjadi sosok yang mengganggu suasana ruang ganti, terutama pada tahap akhir kariernya di klub di bawah manajer Erik ten Hag.
Menurut laporan dari The Telegraph, pemenang lima kali Ballon d'Or ini tidak ragu menunjukkan ketaksukaannya terhadap kapten tim saat itu, Harry Maguire.
Dikabarkan bahwa Ronaldo sering kali "memutar matanya" setiap kali Maguire berbicara di ruang ganti.
Bagi banyak orang "memutar mata" di hadapan orang yang sedang berbicara bisa dianggap sebagai tanda kejengkelan atau bahkan penghinaan.
Kontras dengan situasi saat ini, laporan tersebut menambahkan bahwa, "Tidak ada lagi yang memutar mata di ruang ganti ketika Maguire berbicara, seperti yang biasa dilakukan Cristiano Ronaldo".
Berita Video, laga Deltras FC Vs Persibo Bojonegoro pada Sabtu (11/1/2025) berakhir ricuh.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Terkesan Maguire
Pada 2023, sempat dilaporkan bahwa Ronaldo pernah meminta untuk menggantikan Maguire sebagai kapten tim. Namun, permintaan tersebut ditolak oleh pelatih sementara, Ralf Rangnick.
Kendati Ronaldo kurang terkesan dengan Maguire, pemain asal Inggris itu kini mendapatkan rasa hormat dan kekaguman dari pelatih MU saat ini, Ruben Amorim, bahkan tampil impresif dalam lima pertandingan terakhir Premier League.
Hal ini membuat MU memutuskan untuk memperpanjang kontraknya selama satu tahun.
Advertisement
Konflik dengan Ten Hag dan Manajemen
Sementara itu, perjalanan Ronaldo di MU berakhir pada November 2022 setelah kedua pihak sepakat untuk memutus kontrak.
Keputusan ini terjadi setelah konflik dengan Ten Hag dan manajemen klub, yang memuncak dalam wawancara eksplosif Ronaldo dengan Piers Morgan.
Dalam wawancara tersebut, Ronaldo menyatakan, "Saya tidak menghormati dia (Ten Hag) karena dia tidak menghormati saya. Jika Anda tidak menghormati saya, saya tidak akan pernah menghormati Anda".
Ronaldo juga mengkritik kurangnya perubahan di klub sejak ia pertama kali meninggalkannya pada 2009.
"Tidak ada yang berubah. Mengejutkan. Tidak hanya kolam renang, jacuzzi, bahkan gym... Bahkan beberapa hal, teknologi, dapur, koki, yang menurut saya orang-orang yang luar biasa. Tapi, mereka seolah berhenti di masa lalu," cetus Ronaldo.
Periode Kedua Tak Sesuai Harapan
Pandangan Ronaldo ini didukung oleh mantan asisten manajer MU, Mike Phelan, yang mengatakan kepada Talksport.
"Saya pikir dia punya poin. Ada beberapa aspek di tempat latihan yang memang sudah usang. Ronaldo adalah pemain dengan standar yang sangat tinggi, dan dia pasti berharap lebih," timpal Phelan.
Phelan menambahkan bahwa kembalinya Ronaldo memang membawa dampak besar bagi ruang ganti dan para penggemar. Namun, ia juga mengakui bahwa periode kedua Ronaldo di klub tidak berjalan sesuai harapan.
"Saya yakin dia melihat banyak hal yang berbeda dari ekspektasinya. Apakah dia melakukan riset sebelumnya? Mungkin tidak. Dia terikat secara emosional, tapi mungkin yang dia harapkan tidak ada di sana," ungkap Phelan.
Sumber: Talksport
Advertisement