Bola.com, Jakarta - Ruben Amorim menyatakan penyesalannya atas komentarnya yang menyebut bahwa MU mungkin adalah tim terburuk dalam sejarah klub.
Pernyataan kontroversial itu disampaikan Amorim usai kekalahan 3-1 dari Brighton pada hari Minggu lalu.
Baca Juga
Advertisement
Ia menegaskan bahwa kritik tersebut lebih diarahkan kepada dirinya sendiri daripada para pemain.
Berbicara dalam konferensi pers pada Rabu waktu setempat, pelatih berusia 39 tahun tersebut memberikan klarifikasi terkait ucapannya.
"Pertama-tama, saya ingin membahas hal itu," ujar Amorim ketika ditanya soal komentarnya tersebut.
"Saya sebenarnya lebih berbicara tentang diri saya sendiri daripada para pemain. Saya juga mengatakan dalam jawaban yang sama bahwa saya tidak cukup membantu para pemain saya. Jika Anda melihat setiap kali saya berbicara, ketika ada tekanan bahwa para pemain tidak cukup bagus, saya tidak pernah menyalahkan mereka secara langsung," tuturnya.
Berita Video, Indonesia Masters 2025 akan menjadi turnamen yang spesial bagi Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Turnamen Super 500 itu akan menjadi turnamen terakhir pagi Ahsan/Hendra sebelum pensiun.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Frustrasi Level Tinggi
Amorim mengakui bahwa frustrasi sering kali sulit ia kendalikan, terutama dalam momen-momen tertentu.
"Saya paham komentar saya menjadi headline, dan saya memang frustrasi kadang-kadang. Kadang saya tidak seharusnya mengatakannya dengan istilah seperti itu, tetapi begitulah adanya. Namun, yang baik adalah saya sudah mengatakan hal serupa dengan cara berbeda di ruang ganti lima menit sebelumnya. Respons mereka cukup normal karena saya selalu berbicara secara blak-blakan dengan para pemain saya," ungkapnya.
Setelah kekalahan dari Brighton, Amorim mengubah rutinitasnya dengan langsung berbicara kepada para pemain di ruang ganti alih-alih menunggu hingga hari berikutnya untuk melakukan evaluasi.
Advertisement
Masih Muda, Bikin Salah
Ada laporan yang menyebutkan bahwa Amorim sangat marah hingga merusak sebuah TV di ruang ganti.
"Saya masih muda dan kadang-kadang saya membuat kesalahan," ujar Amorim.
"Itulah mengapa saya biasanya tidak berbicara langsung setelah pertandingan. Tapi, untuk laga ini, saya merasa perlu berbicara, dan mungkin itu adalah kesalahan. Saya menjadi lebih gugup, lalu pergi ke konferensi pers dengan kondisi seperti itu dan mengucapkan hal-hal yang tidak seharusnya saya katakan. Tapi, begitulah adanya. Kadang saya membuat kesalahan."
Amorim menambahkan bahwa ia lebih memilih untuk jujur kepada pemain dan media.
"Saya hanya mengatakan yang sebenarnya. Jika Anda ingin, saya bisa bersikap delusional dan mengatakan hal-hal berbeda. Tapi, saya sudah mengatakan kepada para pemain dan kepada Anda, saya pikir lebih baik bersikap jujur," ucap mantan pelatih Sporting ini.
Â
Sumber: ESPN