Figur Berpengaruh Salahkan Sir Alex Ferguson atas Kemunduran MU

Laporan tersebut menyebutkan bahwa beberapa sosok berpengaruh di klub menuding Ferguson, yang kini berusia 83 tahun, tidak cukup terbuka dalam menerima perubahan pada sistem kepelatihan dan pencarian bakat.

Sir Dave Brailsford, satu di antara petinggi INEOS, dikabarkan "muak" mendengar cerita kesuksesan MU di era Ferguson.

Pihak INEOS disebut memiliki "obsesi" untuk tidak membahas masa kejayaan klub.

Seorang sumber mengatakan kepada The Mirror:

"INEOS ingin benar-benar lepas dari masa lalu. Mereka tidak ingin mendengar bagaimana United memenangkan 13 gelar Premier League, dan mereka tidak akan menerima gagasan bahwa ada pelajaran yang bisa diambil dari masa kepemimpinan manajer terhebat klub."

"Mudah saja untuk berkata 'lupakan 12 tahun terakhir dan mari kita lanjutkan'. Namun, kini seolah menjadi obsesi untuk sama sekali tidak menyebut periode ketika United merupakan salah satu tim terbaik di Eropa," lanjut sumber tersebut.

Ferguson sebelumnya memegang peran sebagai duta klub saat Sir Jim Ratcliffe menyelesaikan pembelian saham minoritasnya di MU.

Peran tersebut memberinya bayaran sebesar 2,5 juta pound per tahun, tetapi INEOS memutuskan untuk mengakhiri kesepakatan itu, Oktober lalu.

Selama 27 tahun melatih MU (1986-2013), Ferguson memenangkan total 38 trofi utama, termasuk 13 gelar Premier League dan dua trofi Liga Champions, menjadikannya manajer tersukses dalam sejarah klub.

Pemutusan kontrak Ferguson sebagai duta klub hanyalah satu di antara berbagai langkah pemotongan biaya yang diambil INEOS sejak mengambil alih sebagian kepemilikan MU.

Selama musim panas, 250 staf di klub diberhentikan oleh manajemen baru, dan kini mereka berencana memangkas 200 posisi lagi.

Pengumuman pemutusan hubungan kerja ini dikabarkan akan disampaikan dalam pertemuan tim, Senin mendatang.

MU telah mencatat kerugian besar sebesar 373 juta pound dalam lima tahun terakhir, yang membuat mereka berisiko melanggar aturan Profitabilitas dan Keberlanjutan Premier League (PSR) jika tidak segera mengambil tindakan drastis.

Di tengah gejolak internal, satu di antara pemilik klub, Avram Glazer, baru-baru ini ditanya apakah ia mempertimbangkan untuk menjual MU, mengingat ia sempat membuka peluang tersebut pada 2022. Namun, hingga kini, belum ada keputusan pasti mengenai masa depan kepemilikan klub.

Sumber: Sportsmole