6 Transfer MU terkontroversial Sepanjang Masa: Mayoritas di Era Sir Alex Ferguson

Kepindahan Alexis Sanchez ke Manchester United pada Januari 2022 masih memengaruhi klub karena berbagai alasan yang salah dan mungkin akan menjadi transfer terburuk mereka.

Setan Merah tidak perlu membayar penyerang asal Chile itu karena telah mencapai kesepakatan pertukaran dengan Arsenal, yang membuat Henrikh Mkhitaryan pindah ke arah yang berlawanan.

Uang sangat besar yang mereka bayarkan kepada Sanchez, yang gagal total, terus merusak kemampuan klub untuk membujuk pemain-pemain berbakat gabung tanpa menuntut gajinya digandakan.

Sanchez memperoleh upah pokok sebesar £350.000 (Rp7,56 miliar) per minggu dengan potensi naik menjadi £560.000 (Rp12,1 miliar) per minggu.

Seolah itu belum cukup buruk, Sanchez dilaporkan mendapat biaya perekrutan sebesar £6,7 juta (Rp145,1 miliar), dengan agennya Fernando Felicevich membawa pulang £5 juta (Rp108 milar). 

MU akhirnya menghabiskan sekitar £66,42 juta (Rp1,43 triliun) untuk pemain yang hanya mencetak lima gol dalam 45 pertandingan.

Transfer Sanchez telah memengaruhi keputusan perekrutan yang buruk lainnya, seperti memberikan Mason Mount yang rentan cedera dengan gaji sebesar £200.000 per minggu (Rp4,33 miliar) dan pemain pinjaman Chelsea yang ingin hengkang, Jadon Sancho, dengan gaji sebesar £250.000 (Rp5,33 miliar) per minggu.

Harry Maguire menjadi incaran pada 2019 saat di Leicester City sebagai salah satu bek tengah paling andal di Liga Inggris.

Namun, tak seorang pun membayangkan Manchester United menjadikan pemain Inggris itu sebagai bek termahal di dunia, label yang terbukti bermasalah bagi mantan kapten mereka selama masa sulit di Old Trafford.

Setan Merah membayar £80 juta (Rp1,7 triliun) untuk mengontrak Maguire, dengan argumen bahwa kontribusi dan kepemimpinannya sangat dibutuhkan oleh Ole Gunnar Solskjaer.

Label harganya menjadikan Maguire sebagai kambing hitam semenjak ban kapten disematkan kepadanya. Penampilannya menjadi sorotan lebih dari sebelumnya.

Maguire tetap menjadi bek termahal dalam sejarah. Ia  menikmati kebangkitan karier dalam beberapa tahun terakhir setelah menghabiskan sebagian besar masanya di MU dengan dikelilingi rumor akan pindah.

Kepergian David Beckham sudah terdokumentasikan dengan baik, karena hubungannya dengan Sir Alex Ferguson mulai memburuk ketika ketenaran gelandang kanan itu mengalahkan kemampuan dan mentalitas sepak bolanya.

Begitulah Ferguson melihatnya setelah insiden sepatu bot yang tersohor.  Ledakan amarah pelatih asal Skotlandia itu membuat Beckham terluka.

"Begitu pemain Manchester United mengira dia lebih besar dari manajernya, dia harus pergi. David mengira dia lebih besar dari Alex Ferguson" - tulis Sir Alex Ferguson dalam otobiografinya (melalui BBC Sport).

Beckham mengungkapkan dalam dokumenter Netflix bahwa ketika dia mendengar berita di koran tentang Manchester United yang menyetujui kesepakatan dengan Barcelona. Dia bersikeras hanya mau pergi, jika memutuskan destinasinya sendiri. 

Manchester United setuju untuk menjual Beckham ke Real Madrid dalam kesepakatan senilai £25 juta, tetapi ini dibagi menjadi empat pembayaran terpisah selama kontrak empat tahun. Transfer itu membuat marah basis penggemar yang sudah emosi karena tidak ingin melihatnya pergi.

The Guardian melaporkan bahwa ia dihargai £50 juta beberapa musim sebelum transfer, tetapi klub hanya menghasilkan £7 juta pada musim pertama kepindahannya ke Santiago Bernabeu.

Rio Ferdinand dicap pengkhianat oleh penggemar Leeds United setelah bergabung dengan rival beratnya Manchester United dalam rekor transfer Inggris saat itu sebesar £29 juta pada Juli 2002.

The Peacocks sebelumnya memecahkan rekor pada November 2000 saat memboyong Ferdinand ke Elland Road dari West Ham United seharga £18 juta.

Chairman Leeds, Peter Risdale, sangat ingin mempertahankan Ferdinand ketika Setan Merah menggoda. Tetapi bek Inggris itu menjelaskan bertekad pindah ke Old Trafford.

"Saya tidak mengumumkannya ke publik, saya tidak perlu pergi. Kami mencapai kesepakatan, kami mencapai situasi di mana ia merasa mendapatkan bagian yang tepat dari kesepakatan tersebut dan saya mendapatkan kesempatan untuk pergi ke Man Utd" kata Ferdinand kepada TNT Sport, melalui Mirror.

Ferdinand mengingkari janjinya. Dia pernah berjanji untuk bertahan di Elland Road, yang tentu saja membuat marah basis penggemar Leeds.

Iini semakin meningkatkan kebencian antara kedua klub. Lepindahannya merupakan awal dari eksodus yang akhirnya menyebabkan The Whites kehilangan status penghuni Premier Leeds selama 12 tahun pada tahun 2004.

Bebe adalah salah satu dari beberapa pemain yang direkrut selama era Sir Alex Ferguson yang mengundang banyak tanda tanya. Bagaimana tidak, MU terkesan asal-asalan saat merekrutnya. 

Pemain sayap asal Portugal itu relatif tidak dikenal ketika Setan Merah membayar £7,2 juta kepada Vitoria Guimaraes pada Agustus 2010, lima minggu setelah bergabung dengan klub asal Portugal itu.

Transfer ini diselimuti kontroversi. Media Inggris melaporkan mantan asisten Ferguson, Carlos Queiroz, merekomendasikan pemain depan muda itu.

Namun, ini adalah transfer aneh pertama yang dilakukan selama masa jabatan Ferguso. Bagaimana tidak, Ferguson tidak melihat langsung aksi sang pemain sebelum merekrutnya.

Ada sesuatu yang tidak beres, terutama ketika Queiroz membantah klaim tersebut.

Jorge Mendes mengendalikan kesepakatan dari pihak pemain. Keterlibatannya memicu penyelidikan polisi ketika Goncalo Reis, mantan agen Bebe, mengeluh digantikan dua hari sebelum kepindahan sang pemain ke Manchester United.

Keluhan tersebut tidak didengar, tetapi ada fokus pada berapa banyak biaya transfer yang dibayarkan kepada agensi Mendes, Gestifute, yang konon sebesar £3 juta.

Jaap Stam sering disebut dalam daftar bek terbaik sepanjang masa yang pernah berkiprah di Liga Inggris.

Dia jelas salah satu yang paling tangguh, tidak takut mempertaruhkan nyawanya, dan juga sosok yang blak-blakan yang tampaknya membuat Sir Alex Ferguson tersinggung setelah membaca autobigrafi sang pemain yang bertajuk Head-to-Head. 

Stam membuat pernyataan dan pengungkapan kontroversial tentang bosnya di MU dalam buku tersebut. Ia menuduh Ferguson diam-diam mendekatinya saat dirinya masih membela PSV Eindhoven.

Ini membuat hubungan antara keduanya tidak dapat dipertahankan. Seperti yang kita pelajari dari kisah Beckham, hanya ada satu hasil.

Stam dijual ke klub raksasa Italia Lazio pada 2001 dalam kesepakatan senilai £15,3 juta. Dia merasa Ferguson memutuskan kariernya di Old Trafford karena dendam, bukan karena alasan olahraga. Fergie bersikeras bahwa itu tidak benar. 

"Itu tidak ada hubungannya dengan semua omong kosong yang telah Anda baca. Saya dapat meyakinkan Anda. Saya telah mengatakan itu kepada Jaap. Saya tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu mengaburkan masalah atau mengaburkan keputusan saya."

Sumber: Give Me Sport