Sukses


Krisis Cedera Arsenal, Metode Latihan Mikel Arteta Jadi Sorotan

Metode Latihan Mikel Arteta dipertanyakan di tengah krisis cedera massal Arsenal.

Bola.com, Jakarta - Mikel Arteta, manajer Arsenal, sedang disorot akibat lonjakan cedera otot yang menimpa skuatnya musim ini. Karen Carney, mantan pemain Timnas putri Inggris, menyebut bahwa Arteta seharusnya ikut bertanggung jawab atas banyaknya pemain yang tumbang karena cedera hamstring.

Nama-nama penting seperti Bukayo Saka, Kai Havertz, Gabriel Martinelli, dan Gabriel Magalhaes termasuk daftar panjang pemain yang mengalami masalah otot musim ini.

Tak sedikit fans Arsenal yang menilai badai cedera ini menjadi satu di antara penyebab utama kegagalan klub merebut gelar Premier League, untuk ketiga kalinya secara beruntun.

Setelah menjadi runner-up di belakang Manchester City pada musim 2022/23 dan 2023/24, Arsenal kembali harus gigit jari, kali ini setelah disalip Liverpool di akhir persaingan musim ini.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Akibat Overtraining atau Malah Undertraining?

Berbicara di acara The Kelly and Wrighty Show, Carney mengatakan:

"Saya pikir perlu ada evaluasi di akhir musim. Dulu saya bekerja dengan Emma Hayes [di Chelsea] dan dia selalu bilang, kalau pemainnya cedera otot, itu tanggung jawab pribadinya karena berkaitan langsung dengan metode latihannya."

Ia lalu membandingkan Arsenal dengan Liverpool, yang menunjuk Arne Slot sebagai pelatih baru dengan pertimbangan khusus pada pendekatannya dalam menjaga kebugaran pemain.

"Untuk Arsenal, perlu ada evaluasi internal, apakah ini akibat overtraining atau malah undertraining?" ujar Carney.

Saat ditanya oleh Ian Wright apakah Arteta layak dikritisi, Carney menjawab semuanya bermula dari manajer.

"Kalau manajer tidak bisa menurunkan pemain terbaiknya maka performa tim di lapangan jadi tanggung jawab dia. Pemain sebagus apa pun tidak ada gunanya kalau tidak tersedia," jawabnya.

"Arsenal harus benar-benar memperhatikan ini dan memastikan semua pemain tetap bugar. Lihat saja Liverpool,” tambah Carney.

3 dari 3 halaman

Penjelasan Arteta

Sebelum kekalahan kandang 1-2 dari Bournemouth akhir pekan lalu, Arteta sempat mengungkap betapa seriusnya krisis cedera yang dihadapi timnya.

"Saya benar-benar terkejut saat memasuki ruang ganti dan melihat semuanya duduk berdampingan—Tomiyasu, Calafiori, Gabriel, Thomas Partey, Havertz, Gabriel Jesus, Jorginho. Saya bilang, itu satu starting XI. Dan kami tidak bisa memainkan mereka," kata Arteta dalam konferensi pers jelang laga semifinal Liga Champions melawan PSG.

Pada Februari lalu, Arteta juga sudah mengisyaratkan bahwa cedera-cedera jangka panjang yang dialami para pemainnya hanyalah soal waktu. Ia menyebut tingginya beban pertandingan sebagai penyebab utama.

"Kami punya pemain yang sudah memainkan 130 pertandingan dalam dua musim terakhir. Kalau terus dipaksa main tanpa jeda, ini seperti kecelakaan yang tinggal menunggu terjadi," ujar Arteta saat itu.

"Intensitas pertandingan sekarang sudah berbeda, beban menit bermain semakin tinggi. Akibatnya, cedera otot dan tendon juga meningkat drastis. Jadi, ada hubungan yang jelas di situ," jelasnya.

 

Sumber: Metro

Video Populer

Foto Populer