Salah Akui Hubungannya dengan Mane di Liverpool Penuh Ketegangan: Kami Tak Pernah Dekat

Buku yang terbit tahun lalu bahkan mengklaim bahwa hubungan keduanya makin memburuk dari waktu ke waktu. Disebutkan pula bahwa Sadio Mane merasa Mohamed Salah terlalu egois di lapangan.

Menanggapi tuduhan tersebut, Salah menegaskan bahwa ia tidak terlalu peduli dengan opini orang luar. Namun, ia mengingatkan bahwa dirinya justru kerap menjadi pemberi assist utama bagi Mane selama mereka bermain bersama.

"Saya tidak peduli. Orang bebas berpikir apa saja, itu hak mereka," katanya.

"Tapi, saya ingin semua orang mencatat: pemain yang paling sering memberikan assist untuk Mane adalah saya."

"Kita bisa lihat datanya. Tapi, tentu saja lebih mudah melemparkan tuduhan seperti itu — itu yang menarik perhatian media. Saya tahu bagaimana permainan ini berjalan. Selama kritik itu masih dalam batas rasa hormat, saya tidak masalah. Tapi, bukan berarti tuduhan itu benar. Pada akhirnya, saya tahu apa yang telah saya lakukan, dan hati nurani saya bersih," bebernya.

Satu di antara momen paling ikonik yang menunjukkan ketegangan antara keduanya terjadi pada laga melawan Burnley tahun 2019.

Dalam pertandingan yang dimenangkan Liverpool 3-0, Mane terlihat marah ketika Salah memilih menembak sendiri ketimbang memberikan umpan kepadanya yang berdiri bebas.

Ekspresi frustrasi Mane berlanjut hingga ke bangku cadangan saat Klopp menariknya keluar.

Ketegangan ini kemudian menjadi sorotan media, termasuk oleh mantan striker Liverpool, Michael Owen.

Meski sempat dikritik karena komentarnya, Owen meyakini bahwa Mane mulai menunjukkan tanda-tanda enggan "membantu" Salah menambah jumlah gol.

Dalam analisisnya tahun 2021, Owen berkata:

"Saya hanya bertanya-tanya, dan mungkin ini pikiran licik saya, Salah adalah eksekutor penalti di tim ini, dan mungkin Mane berpikir, 'kalau saya tetap berdiri dan mencoba mencetak gol sendiri, Salah tidak akan mendapat penalti lagi'."

"Keduanya memang bersaing untuk Golden Boot dalam beberapa musim terakhir. Kita pernah melihat mereka enggan saling mengoper padahal rekan satunya berada di posisi lebih baik."

"Sedikit egoisme itu terlihat, juga rasa frustrasi — seperti saat Salah menggelengkan kepala ketika diganti. Saya merasa ada beberapa kesempatan di mana Mane bisa saja jatuh dan mendapat penalti, tapi dia tidak melakukannya. Dua kali berturut-turut? Itu membuat saya berpikir," ulas Owen.

Sadio Mane akhirnya meninggalkan Liverpool pada musim panas 2022, bergabung dengan Bayern Munchen dalam transfer senilai 27 juta paun.

Kepergiannya terjadi setelah musim yang hampir sempurna bagi Liverpool, di mana mereka hanya gagal meraih quadruple dan "hanya" membawa pulang dua trofi domestik.

Di Jerman, Mane memang berhasil meraih gelar Bundesliga, tetapi musim perdananya jauh dari kata mulus. Ia kerap terlibat konflik, baik dengan rekan setim maupun pelatih saat itu, Julian Nagelsmann.

Puncak masalah terjadi setelah kekalahan dari Manchester City di Liga Champions, ketika ia dikabarkan meninju Leroy Sane dalam ruang ganti.

Sumber: Dailymail