Jeremie Frimpong Pilih Nomor Punggung Lama yang Telah Kosong 10 Tahun di Liverpool

Menyisakan satu laga sisa musim ini—menjamu Crystal Palace di pekan terakhir—Liverpool pastinya sudah mulai menyusun rencana musim depan.

Satu di antaranya adalah memperkuat lini belakang dengan kedatangan Jeremie Frimpong, yang secara luas dianggap sebagai satu di antara bek kanan terbaik di dunia saat ini.

Jurnalis terkemuka Ben Jacobs dari Give Me Sport melaporkan bahwa Frimpong akan mengenakan nomor punggung yang tak biasa di Anfield. Melalui akun X, Jacobs menulis:

"Jeremie Frimpong telah menjalani bagian pertama dari tes medis bersama Liverpool. Ia akan merampungkannya pada Senin untuk menyelesaikan transfer senilai 35 juta euro. Saya juga mendapat informasi bahwa Frimpong akan mengenakan nomor 30."

Nomor 30 terakhir kali dikenakan oleh pemain Liverpool pada musim 2014/15, yakni oleh winger asal Spanyol, Suso—yang ketika itu kesulitan menembus tim utama.

Sebelumnya, nomor ini sempat dipakai oleh sejumlah nama lain yang juga tak meninggalkan jejak mendalam di klub, seperti Charles Itandje (2007–2009), Daniele Padelli, Boudewijn Zenden, Carl Medjani, Djimi Traore, Haukur Ingi Gudnason, hingga Tony Warner.

Frimpong, yang lahir di Amsterdam dan sempat berkembang di akademi Manchester City, cukup sering berganti nomor selama kariernya.

Di Man City, ia pernah memakai nomor 12, 5, 14, dan 71. Saat bergabung dengan Celtic, ia mulai mengenakan nomor 71 sebelum beralih ke 30—nomor yang terus ia pakai sejak pindah ke Bayer Leverkusen pada musim 2020/21.

Kini, nomor 30 itu akan kembali hidup di Anfield setelah 10 tahun absen, seiring kedatangan Frimpong dari Bundesliga ke Premier League.

Berikut deretan pemain yang pernah mengenakan nomor punggung 30 di Liverpool:

Nama - Musim

Tony Warner - 1994/95

Haukur Ingi Gudnason - 1997/98

Djimi Traore 1998/99 – 2002/03

Carl Medjani - 2003/04

Boudewijn Zenden - 2005/06

Daniele Padelli - 2006/07

Charles Itandje 2007/08 – 2008/09

Suso 2012/13 – 2014/15

Dengan Frimpong sebagai pemilik baru nomor tersebut, Liverpool jelas berharap sejarah panjang yang kurang berkesan itu bisa diubah menjadi sesuatu yang lebih bermakna—di bawah era baru Arne Slot.

Sumber: Give Me Sport