Florian Wirtz Bersiap Pindah ke Liverpool dengan Nomor Punggung Tak Lazim, Hanya Pernah Dipakai 7 Pemain

Kemungkinan besar Florian Wirtz tidak akan bisa mempertahankan nomor 10 yang ia kenakan di Leverkusen. Pasalnya, nomor tersebut sudah menjadi milik Alexis Mac Allister, gelandang asal Argentina yang tampil solid sepanjang musim dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan hengkang.

Dengan begitu, opsi realistis bagi Wirtz adalah kembali ke nomor yang pernah ia pakai di awal kariernya bersama Leverkusen—nomor 27. Kebetulan, nomor itu saat ini tidak digunakan oleh pemain mana pun di skuad Liverpool.

Nomor 27 terakhir kali dikenakan oleh Darwin Nunez, yang kini dikabarkan akan berganti nomor atau bahkan hengkang dari klub.

Jika Wirtz benar mengambil alih nomor ini, para pendukung tentu berharap ia bisa menjadi pemain bintang pertama yang benar-benar bersinar dengan nomor tersebut.

Menurut data dari Transfermarkt, hanya tujuh pemain yang pernah memakai nomor 27 di Liverpool sejak sistem penomoran skuad diperkenalkan.

Pengguna pertama adalah kiper Mark Gayle, yang dipinjam dari Crewe Alexandra pada musim 1993/94, tetapi tidak pernah tampil di tim utama.

Hal serupa terjadi pada dua pemain berikutnya: Stephen Pears dan Haukur Ingi Gudnason, yang juga tidak pernah bermain untuk The Reds, meski secara resmi menyandang nomor tersebut.

Baru pada tahun 2000 nomor 27 benar-benar terlihat di lapangan Anfield, saat Gregory Vignal—bek kiri asal Prancis—bergabung.

Namun, kariernya di Inggris tidak terlalu mengesankan. Ia kemudian digantikan oleh Philipp Degen, full-back asal Swiss, yang juga mengalami masa-masa sulit selama di Liverpool.

Yang paling dikenang tentu saja adalah Divock Origi. Penyerang asal Belgia ini mencetak banyak gol penting, termasuk di final Liga Champions 2019.

Ia menjadi pemilik nomor 27 paling sukses dalam sejarah Liverpool sebelum diserahkan kepada Darwin Nunez, yang tampil kurang meyakinkan di musim pertamanya di Inggris.

Jika transfer Wirtz benar-benar terwujud, nomor punggung 27 bisa jadi memiliki makna baru di Anfield—bukan sekadar simbol peralihan, trtapi awal dari era baru bintang muda Jerman di Premier League.

Sumber: Give Me Sport