Sukses


Crystal Palace Terancam Gagal Tampil di Liga Europa, Siapa Penggantinya?

Crystal Palace terancam gagal tampil di Liga Europa 2025/26, siapa yang akan menggantikan?

Bola.com, Jakarta Kemenangan 1-0 atas Manchester City di final Piala FA 2025 bukan hanya momen bersejarah bagi Crystal Palace, tetapi juga menjadi pencapaian terbesar dalam sejarah klub.

Di bawah asuhan Oliver Glasner, Palace menundukkan tim asuhan Pep Guardiola di Wembley berkat gol tunggal Eberechi Eze pada menit ke-16, di hadapan lebih dari 84 ribu penonton.

Kemenangan itu memastikan satu tempat di Liga Europa musim 2025/26—setidaknya untuk sementara.

Namun, di balik selebrasi dan euforia, tersimpan ketidakpastian besar: apakah Palace benar-benar akan bermain di kompetisi Eropa musim depan?

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Masalah Kepemilikan Ganda Ancam Partisipasi Palace

Persoalan muncul karena struktur kepemilikan klub. John Textor, pemegang saham terbesar Crystal Palace, juga merupakan pemilik mayoritas klub Prancis, Lyon—yang juga lolos ke Liga Europa setelah finis di peringkat keenam Ligue 1 musim ini.

Selain itu, David Blitzer, satu di antara pemegang saham Palace lainnya, memiliki klub Denmark Brondby, yang akan bermain di Conference League.

Keterlibatan dua tokoh ini dalam beberapa klub yang sama-sama lolos ke kompetisi UEFA menjadi masalah serius.

Aturan UEFA melarang individu yang memiliki "kendali atau pengaruh" terhadap lebih dari satu klub yang bermain di kompetisi Eropa yang sama.

Menurut laporan eksklusif The Guardian, UEFA telah menolak proposal dari Textor dan Blitzer untuk menempatkan saham mereka ke dalam "blind trust"—mekanisme yang sebelumnya dipakai oleh klub-klub seperti Man City dan Manchester United agar tetap mematuhi aturan kepemilikan ganda UEFA.

Hanya, proposal Palace kabarnya ditolak karena melewati tenggat waktu pendaftaran.

3 dari 4 halaman

Nottingham Forest Bisa Naik Kelas

Dengan posisi Palace yang makin genting, muncul pertanyaan: siapa yang akan menggantikan mereka jika akhirnya dilarang tampil di Liga Europa?

Menurut laporan, Nottingham Forest bisa menjadi pihak yang diuntungkan. Tim asuhan Nuno Espirito Santo itu sejatinya telah lolos ke Conference League, tetapi mereka bisa dipromosikan ke Liga Europa jika Palace didiskualifikasi.

Sementara itu, Brighton & Hove Albion—yang finis di posisi kedelapan Premier League—kemungkinan akan mengisi slot di Conference League jika skenario itu terjadi.

4 dari 4 halaman

Upaya Negosiasi Belum Membuahkan Hasil

Pihak Crystal Palace, termasuk John Textor dan chairman Steve Parish, dikabarkan telah bertemu dengan perwakilan UEFA di Swiss, Selasa lalu. Tujuannya jelas: mencari solusi agar Palace tetap bisa bermain di Eropa. Namun, hingga kini, belum ada titik temu yang dicapai.

UEFA berkukuh dengan peraturan mereka. Mereka menyatakan bahwa tidak boleh ada satu individu pun yang memiliki kendali atas lebih dari satu klub dalam kompetisi Eropa—meski, kendali itu bersifat tidak langsung.

Situasi ini menempatkan Palace dalam posisi yang tidak menguntungkan. Meski mereka meraih tiket Liga Europa lewat jalur prestasi, posisi Lyon di klasemen Ligue 1—yang lebih tinggi secara peringkat liga—membuat UEFA lebih cenderung memberikan prioritas kepada klub Prancis tersebut.

 

Sumber: Give Me Sport

Lihat Selengkapnya

Video Populer

Foto Populer