Sukses


Fisioterapis Ungkap Masalah Paru-Paru Jota yang Membuatnya Pilih Jalur Darat sebelum Alami Kecelakaan Maut

Diogo Jota dan saudaranya, Andre Silva, meninggal dalam kecelakaan mobil di Spanyol pada Kamis dini hari lalu.

Bola.com, Jakarta - Di balik prestasi Diogo Jota bersama Liverpool dan Timnas Portugal, tersimpan kisah yang baru terungkap setelah kepergiannya: sang pemain ternyata bermain dalam kondisi cedera serius berupa pneumothorax atau "paru-paru kolaps".

Fakta mengejutkan ini diungkap langsung oleh fisioterapis pribadinya, Miguel Goncalves, hanya beberapa jam setelah kabar duka soal kecelakaan fatal yang merenggut nyawa Jota dan sang adik, Andre Silva, di jalan A-52, Zamora, Spanyol, Kamis pagi waktu setempat.

Menurut Goncalves kepada media Portugal, Record, Jota memilih menunda operasi paru-paru demi terus tampil membela Liverpool dalam perburuan gelar Premier League musim lalu, yang akhirnya sukses diraih.

Bahkan, Jota tetap ngotot ingin bermain di laga UEFA Nations League kontra Spanyol, Juni lalu, yang dimenangkan Portugal lewat adu penalti.

"Diogo sangat menyadari profesionalismenya. Mereka seharusnya tiba di Santander hari Kamis, naik kapal, lalu melanjutkan perjalanan ke Inggris," kata Goncalves.

"Keluarga akan menyusul belakangan dengan pesawat, menata kehidupan mereka selama akhir pekan, dan kemudian pada hari Senin, mereka sudah memiliki janji medis yang dijadwalkan di Liverpool untuk mengevaluasi kondisinya," ungkap Goncalves, yang sehari-hari bertugas di sebuah rumah sakit di Porto.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Alasan Pilih Jalur Darat

Liverpool dijadwalkan memulai latihan pramusim pada hari Senin (7-7-2025) sehingga Jota sedang dalam perjalanan kembali ke Inggris bersama sang adik lewat jalur darat.

Layanan feri Brittany Ferries dari Santander ke Plymouth berangkat pukul 16.00 waktu setempat, Kamis lalu, dan diperkirakan tiba di Devon pukul 11.15 pagi pada hari Jumat.

Seorang jurnalis Portugal, Victor Pinto, mengatakan kepada saluran CMTV:

"Diogo Jota kadang memilih bepergian lewat jalur darat karena ia mengalami ketidaknyamanan paru-paru, meski bukan sesuatu yang serius, dan seperti yang kita tahu, ada kapal feri yang menghubungkan selatan Inggris dengan Spanyol," jelas sang jurnalis.

3 dari 4 halaman

Sudah Tak Sakit Lagi

Setelah menjalani operasi paru-paru, Jota memang mendapat larangan medis untuk terbang karena potensi komplikasi. Itulah mengapa, ia dan Andre memilih menempuh perjalanan darat dari Portugal ke pelabuhan Santander, untuk naik kapal feri menuju Inggris.

Cuaca malam yang lebih sejuk menjadi alasan tambahan mereka berangkat pada Rabu malam.

Hanya, nasib berkata lain. Mobil Lamborghini yang mereka tumpangi mengalami pecah ban saat menyalip di jalur A-52 dekat Cernadilla dan langsung keluar jalur. Kedua bersaudara itu dinyatakan meninggal di tempat oleh petugas medis.

Goncalves mengaku masih terpukul. Ia terakhir bertemu Jota lima jam sebelum kecelakaan.

"Ketika saya tinggalkan dia kemarin, dia sudah tak merasakan sakit lagi dan sangat antusias menyambut musim depan. Ia penuh keyakinan," kata sang fisioterapis.

4 dari 4 halaman

Bantahan Keras atas Rumor Jahat

Seiring beredarnya kabar duka, muncul spekulasi tak berdasar bahwa Jota dan Andre sedang dalam kondisi mabuk atau berpesta sebelum kecelakaan. Goncalves membantah keras isu tersebut.

"Saya membaca hal-hal yang memalukan di internet dan bahkan di media. Mereka tidak sedang bersenang-senang, tidak sedang mabuk. Tidak ada hal yang perlu dikoreksi dari perilaku mereka," tegasnya.

Dalam catatan medis, Goncalves menjelaskan bahwa bagian dasar paru-paru kanan Jota sempat kolaps sebagian, tetapi pemulihannya berjalan luar biasa.

"Ia menjalani fisioterapi pascaoperasi dengan disiplin tinggi. Dia mengikuti semua instruksi saya dengan sempurna," ujarnya.

Tragedi ini terjadi hanya dua minggu setelah Jota menikahi kekasih masa kecilnya, Rute Cardoso, di Porto. Ia meninggalkan istri dan tiga anak yang masih kecil, yang kini harus menghadapi kenyataan pahit tanpa sosok ayah dan suami tercinta.

 

Sumber: Give Me Sport

Video Populer

Foto Populer