Sukses


Ia Berlari, Menekan, dan Tersenyum: Diogo Jota, Prototipe Penyerang Modern yang Tak Pernah Lelah

Diogo Jota dan definisi baru seorang penyerang di era sepak bola modern.

Bola.com, Jakarta - Di tengah era sepak bola modern yang lebih menekankan pergerakan fleksibel ketimbang sosok striker klasik, Diogo Jota menjadi representasi ideal dari evolusi peran penyerang.

Kepergiannya dalam kecelakaan tragis bersama sang adik, Andre Silva, pada Kamis (3-7-2025), tidak hanya meninggalkan duka mendalam, tetapi juga menghapus satu di antara figur penting dalam transformasi taktik sepak bola kontemporer.

Penyerang asal Portugal itu dikenal sebagai pemain yang tak kenal lelah. Berlari tanpa henti, menekan lawan dengan energi tinggi, dan memiliki naluri mencetak gol pada momen-momen krusial.

Jota menjelma sebagai sosok yang sangat dicintai pelatih dan suporter, baik di level klub maupun timnas.

Senyum lebarnya di atas lapangan pun menjadi ciri khas yang memperkuat ikatan emosional dengan publik.

Di Liverpool, Jota menjadi elemen penting dalam sistem gegenpressing milik Jurgen Klopp. Ia bahkan menorehkan sejarah sebagai pencetak gol pertama era Arne Slot musim lalu, sebuah simbol transisi yang tak terlupakan.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Jejak Prestasi dan Loyalitas dalam Diam

Selama lima musim membela Liverpool, Jota mengoleksi seluruh trofi domestik. Setelah menjuarai Piala FA dan Piala Liga pada 2022, ia turut mengantar The Reds meraih gelar Premier League pada musim 2024/25.

Kendati belum pernah merasakan gelar utama bersama Timnas Portugal, Jota tetap berkontribusi dalam dua titel UEFA Nations League.

Dalam banyak momen, perannya memang kerap tertutupi oleh nama-nama besar seperti Cristiano Ronaldo atau Mohamed Salah. Namun, kontribusinya kerap menjadi penentu di saat-saat genting.

"Sebagai pemain ofensif, bisa terlibat dalam semua situasi bertahan dan tetap menjadi ancaman di depan. Itu tidak mudah. Tapi, Diogo melakukannya, dan itu membuatnya sangat berharga bagi kami,” ujar Klopp usai Jota mencetak dua gol ke gawang Nottingham Forest pada 2023.

Sepanjang kariernya di Premier League bersama Liverpool, Jota mencetak 47 gol dalam 123 penampilan, statistik yang impresif mengingat ia hanya menjadi starter dalam 79 laga.

3 dari 4 halaman

Dari Porto ke Panggung Dunia

Lahir di Porto pada Desember 1996, Jota meniti karier sejak remaja bersama Pacos de Ferreira. Setelah debut profesional pada 2014, ia direkrut Atletico Madrid dua tahun kemudian, tetapi langsung dipinjamkan ke FC Porto dan mencetak delapan gol dalam 27 laga liga.

Namanya mulai menanjak saat bergabung dengan Wolverhampton Wanderers, tempat ia bermain selama tiga musim dan mencetak 33 gol dari 111 laga liga. Ketika Liverpool memboyongnya dengan nilai transfer sekitar 41 juta paun, banyak yang sempat meragukan langkah tersebut.

Namun, Jota langsung membungkam keraguan. Ia mencetak gol di laga debut Premier League, mencatat hattrick di Liga Champions kontra Atalanta, dan menjadi pemain pertama Liverpool yang mencetak gol dalam empat laga kandang pertamanya di liga.

4 dari 4 halaman

Spesialis Momen Penting

Rekam jejak Jota diisi dengan gol-gol penting. Satu di antaranya adalah gol penentu kemenangan 4-3 atas Tottenham Hotspur pada 2023, dicetak hanya beberapa detik setelah Spurs menyamakan kedudukan.

Di Piala Liga 2022, Jota menjadi tokoh utama di balik kesuksesan Liverpool. Ia mencetak dua gol ke gawang Arsenal di semifinal dan menyelamatkan timnya dari kekalahan melawan Leicester City di babak sebelumnya.

Masuk saat tertinggal 1-3, ia mencetak gol penyama dan mengeksekusi penalti kemenangan di babak adu tos-tosan.

Jota adalah pemain yang bekerja dalam diam, menghindari sorotan, tetapi hadir saat dibutuhkan.

Dalam dunia sepak bola yang kerap memuja gol spektakuler dan aksi teatrikal, Jota membuktikan bahwa konsistensi, determinasi, dan efisiensi di depan gawang adalah kualitas paling berharga.

Kepergiannya meninggalkan lubang besar, bukan hanya di lini depan Liverpool atau Timnas Portugal, tetapi juga di hati mereka yang tahu bahwa sepak bola tak selalu soal bintang terang.

Kadang, pahlawan sejati justru datang dari mereka yang bekerja dalam bayang-bayang, seperti Diogo Jota.

 

Sumber: Reuters via The Star

Lihat Selengkapnya

Video Populer

Foto Populer