Kevin de Bruyne dan 4 Pesepak Bola yang Sempat Disepelekan tapi Mampu Menjadi Pemain Genius

"De Bruyne... astaga, Jeff. Dunia sedang gila, ya?" gerutu Paul Merson di Soccer Saturday setelah kepindahan De Bruyne senilai 55 juta pound ke Manchester City pada 2015.

"Jumlah uang yang mereka bayarkan untuk anak ini benar-benar gila. Dia pemain yang bagus, tapi apakah dia pemain hebat? Wolfsburg tim yang bagus, tapi ayolah!"

"Saya tidak menyangka dia melakukannya di Chelsea. Ada pemain yang Anda lihat dan Anda berpikir, 'Ya' – saya tidak melihat ini. Saya tidak melihat harga 50 juta pound untuk pemain ini. Saya benar-benar tidak melihatnya sama sekali."

Meski terdengar konyol sekarang, Merson hanya mengungkapkan apa yang dipikirkan banyak pengamat dan beberapa penggemar Man City setelah merekrut pemain yang gagal di Chelsea dua tahun sebelumnya.

Man City secara luas dianggap telah membayar terlalu mahal untuk Kevin De Bruyne, tetapi gelandang Belgia itu akhirnya menjadi salah satu gelandang terbaik dalam sejarah Premier League.

Salah dibeli seharga 36,3 juta pound dari Roma pada 2017 dan kedatangannya di Inggris disambut dengan keraguan dari sebagian penggemar Liverpool.

Pemain sayap Mesir itu tampil mengesankan selama waktunya di Italia, tetapi banyak yang mempertanyakan apakah ia dapat mengulangi performa tersebut di Premier League yang sangat kompetitif.

Beberapa orang mempertanyakan di mana Salah akan cocok bermain bersama Adam Lallana dan Philippe Coutinho, sementara seorang penggemar dengan berani menyatakannya lebih rendah daripada Daniel Sturridge.

Dengan 184 gol dalam 288 penampilan, Salah telah mengukuhkan dirinya sebagai salah satu pemain Premier League terbaik sepanjang masa dan mungkin lebih baik daripada Sturridge.

Mudah dilupakan sekarang, tetapi perekrutan Drogba oleh Chelsea pada 2004 dianggap terlalu berlebihan, bahkan menurut standar Roman Abramovich.

Dana sebesar 24 juta pound merupakan tebusan besar pada 2004, terutama bagi pemain berusia 26 tahun yang namanya belum dikenal dan yang hanya menghabiskan biaya transfer Marseille sebesar 3,3 juta pound setahun sebelumnya.

Klub Prancis itu tidak ingin menjual Drogba, tetapi keuntungan tahunan sebesar 20 juta pound memang tak terbantahkan.

Selain biaya transfer yang dibayarkan Abramovich atas desakan Jose Mourinho, Drogba akan menggantikan Jimmy Floyd Hasselbaink yang sangat populer dan sukses di Stamford Bridge.

Namun, Chelsea mendapatkan penyerang kelas dunia yang memungkinkan Mourinho untuk tidak lagi mengandalkan striker kedua. Drogba bertahan selama sembilan musim dan memenangkan Liga Champions bagi mereka.

Meskipun Palmer adalah salah satu talenta paling cemerlang di sepak bola Inggris, Chelsea justru bersorak gembira ketika membayar 45 juta pound untuk penyerang tersebut pada 2023.

Sebagian karena Pep Guardiola jelas tidak akan membiarkan talenta tangguh meninggalkan Manchester City, dan sebagian lagi karena Chelsea memiliki ribuan penyerang lain di tim mereka.

Meskipun belum banyak bermain di level senior sebelum tiba di Stamford Bridge, Palmer merupakan pemain yang bersinar dan memenangkan penghargaan Pemain Muda Terbaik PFA pada musim pertamanya.

Sekarang dianggap sebagai salah satu pemain terbaik di Premier League dan Eropa, keraguan apa pun atas keputusan Chelsea untuk merekrut Palmer telah benar-benar terjawab.

Pada 2011, uang 20 juta pound dianggap sebagai jumlah uang yang sangat besar. Cukup untuk membeli gelandang penentu kemenangan, beberapa bek, atau striker yang sangat handal.

Maka, sungguh mengejutkan ketika Liverpool membayar Sunderland sebesar itu untuk Henderson, yang saat itu masih jadi seorang gelandang yang berpotensi menjanjikan.

Biaya tersebut tampak semakin tidak masuk akal selama masa-masa awal Henderson di Anfield, dan Brendan Rodgers sempat mempertimbangkan untuk melepas Henderson ke Fulham pada 2012.

Untungnya, ia kemudian beradaptasi dengan baik di Anfield dan menjadi kapten tim Jurgen Klopp yang luar biasa, yang memenangkan Premier League dan Liga Champions.

Sumber: Planetfootball