Sukses


Manajemen Isu Pelecehan Seksual di Dunia Sepak Bola: Beda Penanganan di MU dan Arsenal

Perbedaan penanganan kasus dugaan tindakan pelecehan seksual yang melibatkan Mason Greenwood di Manchester United dan Thomas Partey di Arsenal menunjukkan pendekatan serta konsekuensi klub yang berbeda dalam menghadapi isu sensitif tersebut.

Bola.com, Jakarta - Perbedaan penanganan kasus dugaan tindakan pelecehan seksual yang melibatkan Mason Greenwood di Manchester United dan Thomas Partey di Arsenal menunjukkan pendekatan serta konsekuensi klub yang berbeda dalam menghadapi isu sensitif tersebut.

Manchester United menghadapi kasus Mason Greenwood dengan cukup serius sejak awal tuduhan muncul pada Januari 2022. Klub segera mengambil langkah tegas dengan menangguhkan aktivitas pemain tersebut di skuad utama, serta melarangnya berlatih dan bertanding sampai pemberitahuan lebih lanjut. Ini kemudian diikuti dengan investigasi internal yang berlangsung selama enam bulan. Meskipun akhirnya semua dakwaan terhadap Greenwood dibatalkan oleh Crown Prosecution Service (CPS) pada Februari 2023 karena saksi kunci mundur dan bukti baru muncul, klub tetap menjalankan proses internal sebelum memutuskan masa depan sang pemain.

Keputusan Manchester United untuk melepas Greenwood pada Agustus 2023 setelah proses internal mencerminkan bahwa klub mempertimbangkan dampak reputasi dan situasi yang berjalan lebih dari aspek hukum semata. The Red Devils secara terbuka menyatakan bahwa semua pihak, termasuk Greenwood, "memahami kesulitan yang dihadapi jika ia meneruskan kariernya di Manchester United" sehingga pelepasan menjadi solusi terbaik untuk kedua belah pihak.

Di sisi lain, informasi terkait Thomas Partey di Arsenal terkait isu pelecehan seksual tidak muncul dalam hasil pencarian terbaru, yang menunjukkan bahwa kasus tersebut tidak pernah mendapatkan sorotan luas ataupun tindakan serupa secara publik. Arsenal tampaknya tidak menghadapi atau mengumumkan permasalahan serupa dengan Partey, berbeda dengan kasus Greenwood yang sempat mengundang perhatian media internasional. Hal ini menunjukkan bahwa Arsenal, dalam konteks ini, belum sekalipun tertangkap memiliki isu pelecehan seksual yang melibatkan Partey, atau paling tidak tidak diungkap ke publik sebagaimana Manchester United dengan Greenwood.

Perbedaan ini membuat pendekatan Manchester United menjadi contoh respons yang lebih terbuka dan proaktif terhadap isu yang muncul, termasuk penangguhan seketika dan proses investigasi internal mendalam. Manajemen klub mempertimbangkan bukan hanya aspek hukum, tetapi juga etika klub dan citra publik dalam pengambilan keputusan. Sementara Arsenal tidak tampak mengalami situasi serupa, sehingga tidak ada langkah-langkah penanganan kebijakan spesifik yang diumumkan terkait Partey.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Efek Domino

Kasus Mason Greenwood juga menimbulkan respons signifikan dari sponsor dan pihak lain, seperti pemutusan kontrak endorsement dari Nike, menandakan dampak besar dari isu ini terhadap aspek bisnis klub. Klub kemudian berusaha memisahkan keputusan hukum dari penilaian internal klub terkait kesehatan lingkungan skuad dan nilai-nilai yang ingin dijaga.

Dalam pernyataannya, Manchester United menegaskan bahwa mereka "tidak akan memberikan komentar lebih lanjut sampai proses itu selesai," sekaligus menolak mengizinkan Greenwood bergabung kembali dengan tim sampai hasil investigasi selesai. Ini memperlihatkan sikap serius dari klub dalam menjaga integritas dan menunjukkan komitmen serius terhadap isu etik dalam kasta tertinggi sepakbola.

Sebaliknya, tidak ada catatan bahwa Arsenal harus menghadapi tekanan serupa atau keputusan kontroversial terhadap Thomas Partey yang berhubungan dengan tuduhan pelecehan seksual. Ini mungkin juga merefleksikan perbedaan situasi nyata dan standar penanganan kasus yang betul-betul memerlukan pengungkapan secara resmi.

Proses panjang yang dilalui Mason Greenwood dan dampaknya terhadap kariernya menegaskan keseriusan Manchester United dalam menangani isu di luar lapangan yang bisa merusak citra klub. Mereka mengambil pilihan menjaga keseimbangan antara menghormati proses hukum dengan tanggung jawab sosial dan etika internal klub yang ketat.

 

3 dari 3 halaman

Beda Sikap

Manchester United berperan aktif menangani tuduhan tersebut melalui langkah preventif, investigasi, dan keputusan pelepasan demi menjaga nama baik klub dan memberikan dukungan bagi lingkungan yang aman, sementara Arsenal, dalam hal Thomas Partey, tidak menghadapi kasus serupa hingga detik ini, sehingga pendekatan klub terhadap isu pelecehan seksual dalam konteks ini belum diuji secara publik.

Pemahaman ini penting untuk melihat bagaimana klub-klub besar menangani isu sosial dan hukum yang menyangkut pemainnya, yang tak hanya berdampak pada individu, tapi juga reputasi institusi dan nilai-nilai sepakbola modern.

Sebagaimana pernyataan Crown Prosecution Service, “Kami akan selalu mendorong jika ada korban lain untuk maju dan melapor ke polisi, dan kami akan melakukan penuntutan di manapun uji hukum kami terpenuhi,” menunjukkan bahwa proses hukum tetap berjalan terlepas dari keputusan klub, menegaskan bahwa klub harus mengelola isu ini secara mandiri dan transparan.

Dengan demikian, Manchester United menunjukkan contoh respons aktif dan transparan dalam kasus Mason Greenwood yang penuh kompleksitas, sementara Arsenal masih relatif bersih dari isu tersebut terkait Partey, sehingga belum ada pembandingan penanganan kasus seperti yang dihadapi Manchester United.

Video Populer

Foto Populer