Rahasia Taktik Dean Henderson Melawan Liverpool di Adu Penalti Community Shield Terbongkar

Pemandangan kiper menaruh catatan arah penalti di botol minum memang bukan hal asing. Namun, menurut pakar psikologi olahraga, Geir Jordet, Dean Henderson melakukan lebih dari sekadar menandai "ke mana" bola biasanya diarahkan lawan.

"Henderson sudah memetakan bukan hanya arah tendangan, tapi juga teknik eksekutornya," tulis Jordet di akun X miliknya.

"Jika penendang menggunakan teknik goalkeeper-independent, di mana arah sudah ditentukan sebelum menendang dan mereka tidak melihat kiper, Henderson akan bergerak sangat cepat ke sisi yang dipilih, seperti yang ia lakukan saat menepis penalti Mac Allister hari ini."

Jordet mencontohkan momen serupa saat Henderson menghadapi Harry Kane pada Agustus 2022.

"Dia bergerak sangat cepat dan berhasil menepisnya. Hanya ada empat kiper di Premier League yang pernah menggagalkan penalti Kane, dan Henderson salah satunya," ujarnya.

Menurut Jordet, strategi "prediksi arah lalu bergerak cepat" efektif melawan penendang yang punya sudut favorit dan jarang mengubahnya.

"Dominik Szoboszlai, misalnya, hampir selalu mengarah ke kiri," tambahnya.

Kendati efektif, Jordet mengingatkan bahwa strategi ini bisa sia-sia jika tendangan sangat keras dan akurat.

"Orjan Nyland, mantan rekan Szoboszlai di Leipzig, bilang: 'Meski tahu arahnya, sulit menghentikan tendangannya. Teknik kakinya luar biasa'," ucapnya.

Jordet juga membeberkan cara membongkar taktik kiper seperti Henderson: memakai teknik goalkeeper-dependent, yaitu menunggu gerakan kiper lalu menendang ke arah berlawanan. Contohnya, dilakukan Eberechi Eze di laga ini.

Namun, kiper berpengalaman biasanya tahu siapa yang memakai teknik itu. Mereka akan tetap diam di garis gawang, memaksa penendang memilih arah dengan tergesa sehingga kualitas tendangan berkurang.

Henderson melakukannya kepada Elliott, yang akhirnya gagal mencetak gol.

Trik lainnya adalah melakukan gerakan tipuan tepat ketika penendang memutuskan arah, lalu cepat mengalihkan berat badan dan melompat ke sisi sebaliknya.

"Yann Sommer pernah melakukan ini dengan sempurna saat menghadapi Jorginho," kata Jordet.

Menurutnya, penendang papan atas seperti Kane dan Lewandowski mengantisipasi hal ini dengan cara berganti-ganti teknik, kadang independent, kadang dependent, bahkan mengubahnya di pertandingan yang sama.

Liverpool kini akan kembali fokus mempersiapkan laga perdana Liga Inggris kontra Bournemouth di Anfield, Sabtu (16-8-2025) dini hari WIB. Setidaknya, mereka bisa tenang karena pertandingan liga tak akan ditentukan lewat adu penalti jika skor imbang di waktu normal.

Sumber: Give Me Sport