Drama Jelang Derbi Manchester: Bruno Fernandes Bungkam Kritik, Altay Bayindir Dapat Sorotan Tajam

Kapten MU, Bruno Fernandes, kembali menjadi sorotan karena gaya kepemimpinannya yang dinilai terlalu emosional. Meski banyak dikritik, Bruno Fernandes tetap teguh pada caranya memimpin tim.

“Orang bebas berpendapat tentang saya. Mereka bisa menilai dari yang mereka lihat di lapangan atau di televisi. Namun, saya tidak menilai seseorang sebelum saya benar-benar mengenalnya,” kata Fernandes.

Bruno menegaskan ia tidak akan mengubah kepribadiannya hanya karena tekanan publik. “Saya tidak bisa mengubah opini orang lain, dan saya juga tidak berniat untuk itu,” tambahnya.

Satu nama yang juga mencuri perhatian adalah Benjamin Sesko. Meski belum menunjukkan performa maksimal bersama United, mantan pelatihnya di Red Bull Salzburg, Rene Aufhauser, yakin bahwa Sesko memiliki potensi besar.

“Erling Haaland saya beri nilai 10 dari 10. Benjamin mungkin sekarang 9 atau 9,5, tapi saya yakin dia akan berkembang dalam satu atau dua tahun ke depan,” ujarnya kepada Sky Sports.

Aufhauser percaya Sesko hanya membutuhkan waktu untuk mencapai level top seperti Haaland.

Kemenangan 3-2 atas Burnley sebelum jeda internasional menjadi titik cerah bagi MU, tetapi juga membawa kabar buruk. Matheus Cunha dan Mason Mount mengalami cedera dan dipastikan absen, begitu pula dengan bek Diogo Dalot.

Derby Manchester kali ini lebih dari sekadar pertarungan gengsi dua klub sekota. Ini ujian besar bagi Manchester United, bagi Bruno Fernandes sebagai pemimpin, bagi Altay Bayindir sebagai kiper yang diragukan, dan bagi Ruben Amorim sebagai pelatih baru yang harus membuktikan keputusannya.

Satu hal yang pasti, semua mata akan tertuju ke Etihad saat Setan Merah mencoba menantang dominasi sang rival sekota.

Sumber: Mirror