Casemiro Bisa Jadi Korban Pertama Pemangkasan Gaji Besar-besaran di MU

Stefan Borson, mantan penasihat keuangan Manchester City, mengatakan secara eksklusif kepada Football Insider bahwa MU kemungkinan tidak akan mengaktifkan opsi perpanjangan kontrak Casemiro karena gaji sangat besar yang diterimanya.

Casemiro diyakini mendapat sekitar 375.000 paun (Rp8,4 miliiar) per minggu di MU.

"Tidak ada cara United akan mengaktifkan itu," kata Borson.

"Opsi itu mungkin dengan gaji yang sama seperti sekarang, sekitar 300 ribu paun ke atas. Tidak mungkin mereka lakukan itu untuk pemain seusianya, apalagi mempertimbangkan kondisi fisiknya," lanjutnya.

"Meskipun musim ini dia terlihat lebih fit, apa yang klub tetapkan dalam laporan keuangan menunjukkan indikasi jelas bahwa mereka ingin melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya: bersaing di level tertinggi sambil menurunkan total pengeluaran gaji tim utama sekitar 50 juta paun. Casemiro kemungkinan besar akan menjadi bagian besar dari pemangkasan itu," tutur Borson.

Sejak didatangkan dari Real Madrid dengan nilai transfer 70 juta paun pada 2022, Casemiro telah mencatatkan 18 gol dan 12 assist bagi MU.

Selama musim 2024-25, total gaji pemain MU turun dari 364,7 juta paun menjadi 313,2 juta paun.

Sir Jim Ratcliffe dilaporkan menargetkan pemangkasan gaji tim menjadi kurang dari 300 juta paun musim ini.

Casemiro mungkin mendapat sekitar 20 juta paun per tahun, artinya 8–10 persen dari total gaji. Saya yakin dia akan dilepas pada akhir musim. Tidak ada kemungkinan dia dipertahankan, karena gajinya terlalu besar," imbuh Borson.

Musim ini, Casemiro sudah tampil sebagai starter di empat dari lima laga Premier League yang dijalani MU.

Sumber: Football Insider