Debut Manis Senne Lammens di MU, Fans Bernyanyi: Apakah Kau Schmeichel yang Menyamar?

Meski begitu, Lammens bisa melakoni jeda internasional dengan kepala tegak. Ia melakukan dua penyelamatan krusial: menepis tembakan jarak jauh Granit Xhaka yang mengarah ke gawang serta menggagalkan peluang satu lawan satu Chemsdine Talbi dengan kakinya.

Penampilan ini memperlihatkan kepercayaan diri yang menurut banyak pihak belum tampak pada Bayindir.

Tak sedikit yang bertanya mengapa pelatih Ruben Amorim menunggu empat laga setelah mendatangkan Lammens senilai 18,1 juta paun dari Royal Antwerp pada deadline day sebelum memberinya debut.

"Pertama, ketika Senne datang, Altay masih bermain. Dia butuh adaptasi. Ini negara baru, latihan baru," jelas Amorim.

"Tekanan dari kalian [media] kepada kiper sangat besar, jadi kami beri persiapan supaya dia siap saat laga pertamanya. Tapi, ini baru satu pertandingan dan dia harus terus bekerja. Dia harus siap karena di klub ini segalanya sangat berat. Namun, dia tampil baik dan nyaman di pertandingan, itu pertanda bagus," lanjut Amorim.

Mantan gelandang Everton, Leon Osman, yang menjadi komentator BBC Radio Five Live, menilai Amorim bijak menunggu.

"Itu langkah cerdas. Anda harus membiarkannya mengenal tempat ini, merasakan atmosfer stadion, memahami permainan, mengenal rekan setim agar tidak ada back pass berbahaya saat tekanan penonton tinggi. Ini kesempatan untuk mengawalnya masuk ke gawang Manchester United," ujarnya.

Instruksi Amorim pun terlihat jelas. Data Opta mencatat 86,4% dari 44 umpan Lammens adalah operan jauh, jauh lebih tinggi dibanding rata-rata Bayindir musim ini yang hanya 56,5%.

Pelatih Sunderland, Regis Le Bris, memahami alasan taktik tersebut.

"Kalau mereka main direct seperti itu, mustahil dihentikan. Semua tim saat tertekan pasti tidak ambil risiko. Itu sangat positif untuk mereka," katanya.

Debut Lammens hanyalah satu dari sekian sisi positif yang dibawa kemenangan ini. MU kini mencatat tiga kemenangan kandang beruntun untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun dan meraih clean sheet perdana musim ini.

Jika hasil lain mendukung, mereka bisa memasuki jeda internasional di papan atas klasemen.

Namun, Amorim, yang datang ke laga ini di bawah tekanan dan rumor soal dukungan Sir Jim Ratcliffe, butuh lebih dari sekadar kemenangan ini.

Lawatan ke Liverpool pada 19 Oktober berpotensi menjadi momen pertama Setan Merah meraih dua kemenangan Premier League beruntun dalam lebih dari setahun. Dua kali sebelumnya mereka gagal menjaga momentum ketika bertandang ke Manchester City dan Brentford.

"Tidak ada momentum," ujar Amorim.

"Kami tahu apa yang terjadi setelah menang satu pertandingan; frustrasi muncul karena tak melihat tim yang sama di kandang dan tandang. Kalau kami tidak bermain baik, setidaknya kami harus menghentikan lawan bermain baik. Itulah cara tim besar melewati musim. Itu yang bikin frustrasi," tambahnya.

Rangkaian laga setelah Liverpool; Brighton, Nottingham Forest, Tottenham, Everton, dan Crystal Palace, disebut akan menentukan masa depan Amorim.

Namun, ia mengaku merasakan dukungan para pemainnya.

"Saya tahu mereka ingin melakukan yang terbaik dan saya tahu mereka tidak ingin terus berganti pelatih," tegas Amorim.

"Seperti yang saya katakan sepanjang pekan, mendukung manajer itu artinya 'Saya akan habis-habisan di setiap transisi'. Kami harus tunjukkan lewat tindakan," ucap pelatih asal Portugal ini.

Pernyataan ini sejalan dengan komentar Mason Mount, pencetak gol di laga tersebut, yang menegaskan para pemain berada di belakang Amorim.

Bagi Amorim, hasil ini bukan hanya soal tiga poin, melainkan sinyal bahwa ruang ganti MU masih solid.

Sumber: BBC