Sukses


Bukan Kebetulan, Dominasi Bola Mati Arsenal Sudah Direncanakan Mikel Arteta Satu Dekade Silam

Mikel Arteta membeberkan rahasia kehebatan Arsenal dari bola mati.

Bola.com, Jakarta - Manajer Arsenal, Mikel Arteta, mengungkapkan bahwa keunggulan timnya dalam mencetak gol dari situasi bola mati bukanlah hasil kebetulan. Menurutnya, kemampuan itu sudah dirancang sejak satu dekade lalu.

Sejak awal musim lalu, Arsenal tercatat sebagai tim paling produktif di Eropa dari skema bola mati dengan total 23 gol.

Dominasi mereka di Premier League bahkan lebih mencolok lagi, 37 gol dari sepak pojok, unggul 16 gol dari tim mana pun di liga selama periode yang sama.

Menjelang laga melawan Crystal Palace di Emirates Stadium, Minggu (26-10-2025) malam WIB, Arsenal berada di puncak klasemen dan baru saja memperpanjang catatan sempurna mereka di Eropa setelah menghajar Atletico Madrid 4-0 pada pertengahan pekan.

Ketika ditanya kapan pertama kali ia menyadari pentingnya bola mati dalam filosofi permainannya, Arteta menjawab dengan tegas.

"Sepuluh tahun lalu. Saya belum di sini saat itu, tapi 10 tahun lalu saya sudah mengatakan 'hal ini sangat penting untuk dikembangkan.' Sejak itu, saya mulai memiliki visi, mencoba membangun metode, dan berusaha dikelilingi oleh orang-orang terbaik untuk mewujudkannya," ujarnya.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Belajar dari yang Terbaik

Arteta mulai mempelajari pendekatan tersebut ketika menjalani lisensi kepelatihan pada musim 2015/16, musim terakhirnya sebagai pemain Arsenal.

Setelah gantung sepatu, ia bergabung dengan Manchester City sebagai asisten Pep Guardiola. Di sana pula ia bertemu dengan Nicolas Jover, sosok yang kemudian menjadi pelatih spesialis bola mati Arsenal sejak 2021, setelah bekerja di Brentford.

Arteta mengakui bahwa pengalaman bekerja di bawah Pep Guardiola menjadi momen penting dalam membentuk cara pandangnya terhadap detail permainan.

"Saya ke City dengan pelatih terbaik di dunia, dan saya bisa melihat area mana yang bisa ditingkatkan," katanya.

"Saat itu saya menyadari bahwa saya sendiri bukan orang terbaik untuk mengelola aspek tersebut. Jadi, jika saya bukan orang terbaik di dunia dalam hal itu, berarti ada cara untuk memperbaikinya. Dan kami bisa langsung melihat hasilnya setelah itu," lanjut Arteta.

3 dari 3 halaman

Tak Terobsesi

Namun, pelatih asal Spanyol ity menegaskan bahwa obsesinya tidak hanya terbatas pada skema bola mati. Ia menaruh perhatian besar pada semua aspek permainan.

"Saya bukan hanya terobsesi pada hal itu," tegasnya.

"Saya juga fokus pada pertahanan, transisi, bagaimana menghadapi situasi kacau, serangan posisi, hingga menghadapi blok rendah. Saya ingin tim ini menjadi yang terbaik dalam setiap situasi."

"Itulah dorongan saya, selalu mencari cara agar tim terus berkembang agar para pemain bisa tampil lebih tidak terduga dan terutama lebih efisien," tuturnya. 

Menjelang pertandingan melawan Crystal Palace, Arsenal berpotensi kehilangan Gabriel Magalhees. Bek asal Brasil itu mengalami masalah otot yang membuatnya absen dalam sesi latihan setelah kemenangan atas Atletico Madrid, Selasa lalu.

 

Sumber: ESPN

Video Populer

Foto Populer