Setelah 11 Bulan Berselimut Hasil Negatif, Apakah MU Akhirnya Bangkit?

Minggu lalu, MU menundukkan Liverpool di Anfield untuk pertama kali sejak 2016. Dan kini, mereka berhasil menaklukkan Brighton, yang selama beberapa tahun terakhir selalu menjadi lawan sulit bagi Setan Merah.

Setelah 11 bulan dipenuhi tekanan dan hasil negatif, Amorim kini memimpin kisah sukses. Usai kemenangan 4-2 atas Brighton, MU berada di posisi keempat klasemen dengan selisih gol positif.

Momentum ini seolah menandai titik balik yang besar.

Namun, Amorim menekankan kewaspadaan.

"Tim bermain jauh lebih baik sejak awal musim dibandingkan musim lalu," katanya.

"Tapi, Anda tadi sudah bilang, itu tiga minggu lalu. Jadi, segalanya bisa berubah dalam tiga minggu ke depan," lanjutnya.

Sir Jim Ratcliffe hadir di Old Trafford menyaksikan kemenangan ini. Ini baru kali kedua di bawah Amorim, MU mampu meraih tiga kemenangan beruntun.

Secara keseluruhan, sejak Februari 2024, ini pertama kalinya mereka meraih tiga kemenangan liga beruntun sejak masa kepelatihan Erik ten Hag.

Ratcliffe, yang dikenal lugas, pernah menyebut Amorim membutuhkan tiga tahun untuk membuktikan kapasitasnya.

Apakah itu sekadar memberi waktu atau memang keyakinan terhadap visi pelatih asal Portugal itu? Tampaknya Ratcliffe mendukung penuh arah tim di bawah Amorim.

Hasil positif ini menjadi angin segar bagi para penggemar.

"Saya tidak pernah merasa malu dengan apa yang kami lakukan atau kalah dalam pertandingan," ujar Amorim.

"Saya selalu merasa Jim percaya dan memahami apa yang kami lakukan. Tapi, menghadapi fans saat ini, berbeda. Saya merasakan urgensi untuk tidak kehilangan momentum ini. Dalam sepak bola, segalanya bisa berubah dalam satu minggu," ucap pelatih asal Portugal itu.

Kemenangan atas Sunderland dan Brighton menunjukkan keberhasilan MU di kandang melawan tim-tim kuat.

Kehadiran Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo, diboyong musim panas dengan total biaya £130 juta, memberi energi dan arah baru pada serangan MU.  Keduanya mencetak gol dalam kemenangan terbaru; Cunha mencetak gol pertamanya musim ini, sementara Mbeumo kini sudah lima gol.

Amorim memuji keduanya.

"Matheus merasa lebih percaya diri saat menghadapi pertandingan sulit. Dia ingin bertanggung jawab. Hari ini dia bertahan sangat baik, dan saat memegang bola saya tidak khawatir," ujar Amorim.

"Bryan adalah mesin kerja. Dia hebat dalam transisi dan koneksinya dengan Amad (Diallo) sangat bagus. Saat kami tahu pemain ini ingin datang ke sini, kami melakukan semua yang bisa untuk membawanya," katanya.

Selain itu, meski kiper Sanne Lammens belum sepenuhnya masuk sistem, ia tidak menimbulkan kepanikan seperti yang sempat terlihat pada Andre Onana atau Altay Bayindir.

Matthijs de Ligt, meski bukan bagian dari kelompok kapten, memimpin lini belakang dengan baik. Bruno Fernandes bermain lebih tenang, hampir mencetak gol ke-300-nya jika bukan karena penyelamatan gemilang kiper Brighton, Bart Verbruggen.

Casemiro juga tampil menonjol dengan gol dan assist, membuktikan kualitasnya setelah sempat tertinggal di hierarki tim.

Kegagalan Setan Merah di Carabao Cup menghadapi Grimsby kini dianggap sebagai keuntungan, ditambah mereka tidak bermain di kompetisi Eropa musim ini.

Dengan jadwal yang longgar, tim memiliki banyak waktu persiapan, termasuk untuk pertandingan melawan Nottingham Forest dan Tottenham pekan depan.

Ratcliffe mungkin belum secara eksplisit menanggapi tren positif ini, tetapi investasi lebih dari 1 miliar paun di klub kesayangannya mulai menunjukkan hasil.

Bukan hanya tim utama, akademi MU juga menunjukkan performa impresif dengan kemenangan ketujuh mereka musim ini di Premier League 2, menempatkan mereka di puncak klasemen dengan rekor sempurna, termasuk gol indah dari pemain baru asal Paraguay, Diego Leon.

Dengan kombinasi hasil positif, performa pemain baru yang menjanjikan, dan jadwal yang menguntungkan, MU di bawah Amorim tampak mulai menanjak. 

Kendati masih banyak pekerjaan rumah, tanda-tanda perubahan besar sudah terlihat.

Sumber: BBC