Rasanya Berbeda, MU Tunjukkan Perubahan Mentalitas di Bawah Amorim

Sejak awal musim, MU memang terlihat bermain lebih baik. Sejak awal Oktober, hasil-hasil yang lebih positif mulai muncul. Determinasi, hasrat juang, dan sikap pantang menyerah, hal-hal ini sulit diukur dengan angka, tetapi terlihat jelas di lapangan.

Dalam laga kontra Forest, Amorim merasa timnya menunjukkan peningkatan mentalitas.

"Dulu, jika kami mengalami lima menit buruk dan kebobolan dua gol, kami tidak bisa bangkit," kata Amorim.

"Hari ini perasaan berbeda. Anda bisa merasakan bahwa kami mungkin tidak bisa menang, tapi kami tidak akan kalah. Itulah perasaan yang kadang harus dimiliki tim besar," lanjutnya.

Amorim memang tidak menyebutnya secara eksplisit, tetapi kedatangan Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo diyakini turut membantu.

Cunha justru tak menghindar dari situasi sulit. Di babak pertama, saat ia disoraki suporter tuan rumah karena dianggap bermain tak sportif, Cunha merespons dengan menunjuk lambang klub di celananya.

Sementara Mbeumo tampil sebagai pemain energik yang tak memberi lawan kesempatan bernapas.

Ketika ditanya apa yang menyebabkan peningkatan mentalitas tim, Amorim hanya menekankan kepercayaan diri yang muncul dari tiga kemenangan beruntun sebelumnya.

"Kepercayaan diri tentu berbeda," ujarnya.

"Kami datang dari tiga laga bagus dan memiliki keyakinan berbeda. Kami lebih saling memahami dan lebih banyak berbicara satu sama lain. Kami membuktikan tahun ini kami bisa melalui momen buruk, lalu tiba-tiba tampil bagus tiga kali berturut-turut. Yang penting adalah tetap fokus sampai 10 menit terakhir. Dulu, kami bisa kehilangan segalanya dengan cara bermain seperti sebelumnya. Hari ini perasaannya berbeda," tegas Amorim.

Jika laga itu menunjukkan ketahanan MU, itu juga menimbulkan tanda tanya bagi masa depan Joshua Zirkzee dan Kobbie Mainoo dalam skema baru Amorim.

Dalam konferensi pers sebelum pertandingan, Amorim menyebut kemungkinan pemain yang khawatir kehilangan kesempatan tampil di Piala Dunia 2026 akan meminta pindah pada jendela transfer Januari.

Zirkzee dan Mainoo diyakini termasuk kategori tersebut. Zirkzee baru bermain 82 menit dari empat penampilan sebagai pengganti di Premier League musim ini, sementara Mainoo mencatat 138 menit dari tujuh laga.

Keduanya belum pernah memulai pertandingan Premier League musim ini dan juga tidak dimasukkan sebagai pengganti saat Setan Merah menipiskan ketertinggalan mulai menit ke-50.

"Kami punya banyak kualitas di bangku cadangan, tapi kadang saya merasa jika terus mengubah permainan, saya akan merusak ritme tim," kata Amorim.

"Kami membaik di babak kedua, jadi saya memutuskan untuk tidak mengubah apa pun dengan pemain yang ada di lapangan," imbuh pelatih asal Portugal itu.

Mainoo sempat hampir bergabung dengan Napoli pada akhir jendela transfer musim panas lalu, tetapi MU menolak. Zirkzee baru pulih dari cedera dan kini terbuka untuk kembali ke Italia.

Situasi makin kompleks karena Mbeumo dan Amad akan absen mengikuti Piala Afrika2025  pada pertengahan Desember, termasuk beberapa laga tengah pekan yang membutuhkan rotasi pemain lebih dari biasanya.

'Itulah karakteristik permainan," kata Amorim saat ditanya tentang Zirkzee dan Mainoo.

"Mereka tahu ini hanya sementara. Ini tidak ada hubungannya dengan kualitas, dan kami masih punya banyak pertandingan," jelasnya.

Sumber: BBC