5 Target Transfer MU untuk 2026: Carlos Baleba Urutan Paling Buncit, Sir Jim Ratcliffe Ingin Datangkan 2 Gelandang

Baleba menjadi contoh pemain dengan DNA khas Brighton: fisik kuat, cepat, berani, dan sudah mampu bersaing di Premier League pada usia 21 tahun.

Baleba mampu membawa bola, menjangkau area luas, dan bermain dalam double pivot maupun sebagai gelandang box-to-box.

Namun, sisi mentahnya masih tampak. Pengambilan keputusan sering tidak konsisten, dan Brighton dikenal akan meminta harga tinggi untuk aset muda mereka.

Baleba proyek menarik, tetapi belum menjawab kebutuhan inti MU untuk kontrol permainan, sehingga ia menempati posisi kelima dalam daftar ini.

Stiller menawarkan kualitas yang sangat dibutuhkan MU: ketenangan sebagai pengatur tempo dan kemampuan mematahkan garis lawan melalui umpan progresif.

Ia menjadi salah satu kunci utama Stuttgart di Bundesliga berkat akurasi dan visi bermainnya.

Kekurangannya terletak pada mobilitas. MU cukup berhati-hati merekrut gelandang dengan jangkauan bertahan terbatas, dan Stiller tidak menawarkan dinamika fisik yang besar.

Meski begitu, kecerdasan taktis dan kualitas teknisnya menjadikannya pilihan solid, hanya saja tidak selengkap tiga nama di atasnya.

Ederson adalah opsi paling mudah langsung masuk tim, seperti plug and play. Ia pekerja keras, agresif dalam tekanan, disiplin, dan meningkatkan intensitas permainan secara instan. MU akan terlihat jauh lebih tangguh dengan kehadirannya.

Kendati begitu, ia bukan gelandang progresif elit yang sangat diinginkan INEOS untuk mendampingi Ugarte, Mainoo, atau Bruno Fernandes.

Namun, fisik, kedewasaan, dan kemampuan bertahannya membuat Ederson salah satu opsi paling aman dan siap Premier League.

Elliot Anderson menjelma jadi salah satu gelandang terbaik Premier League musim ini, dan MU sangat memerhatikannya.

Pengamatan jangka panjang kini berubah menjadi kekaguman serius, bahkan beberapa laporan menyebut ia bisa menjadi target nomor satu United.

Bersama Nottingham Forest, Anderson menjadi motor lini tengah: agresif membawa bola, nyaman menerima di bawah tekanan, tajam dalam umpan vertikal, dan sangat aktif dalam progresi permainan.

Ia mampu bermain sebagai gelandang nomor 8, playmaker yang bergerak bebas, maupun penghubung antara lini tengah dan lini serang.

Kontribusi tanpa bolanya sama impresifnya: menekan dengan terukur, memenangi duel, menjaga pergerakan lawan, dan memiliki stamina besar, kualitas yang jelas hilang di lini tengah United saat ini.

Anderson bukan pemain proyek, bukan pula perjudian jangka panjang. Ia adalah starter siap pakai yang bisa mengangkat level United segera. Jika Forest harus melepas pemain karena tekanan PSR, United dipastikan akan menjadi peminat utama.

Wharton adalah target terbaik dan paling diinginkan MU. Gelandang muda Crystal Palace ini bermain dengan kedewasaan yang jauh melampaui usianya: tenang di bawah tekanan, progresif dalam mengalirkan bola, rajin melakukan scanning, dan tidak mudah panik menghadapi ritme lawan.

Ia sudah terlihat seperti calon gelandang inti tim nasional Inggris — dan mungkin pemain untuk klub Champions League besar.

Penilaian Roy Keane terhadapnya menggambarkan dengan tepat: berpikir ke depan, teknis luar biasa, dan berani memegang bola.

Keane juga menantangnya untuk menjadi lebih vokal dan dominan — hal yang diyakini United bisa dikembangkan lebih jauh.

Baik dipasangkan dengan Ugarte, Mainoo, atau jadi sosok sentral dalam trio baru, Wharton akan langsung meningkatkan kualitas teknis lini tengah MU.

Ia adalah permata utama dalam daftar ini, pemain yang paling diinginkan klub dan paling cocok dengan visi jangka panjang INEOS.

Sumber: Give Me Sport