Garnacho Mengukir Sejarah di Chelsea, Jadi Pemain Amerika Selatan Termuda dengan 100 Penampilan di Premier League

Garnacho menyampaikan rasa bangganya setelah Chelsea menahan imbang Arsenal, meski harus bermain dengan 10 pemain selama 52 menit. Gelandang The Blues, Moises Caicedo, menerima kartu merah setelah VAR menilai tekel tingginya terhadap Declan Rice sebagai pelanggaran berbahaya.

Awalnya, wasit Anthony Taylor hanya memberikan kartu kuning. Namun setelah tinjauan VAR, kartu tersebut ditingkatkan menjadi kartu merah. 

Meski kehilangan satu pemain, Chelsea justru mampu membuka keunggulan lewat Trevoh Chalobah pada menit ke-48. Arsenal kemudian menyamakan kedudukan melalui Mikel Merino jelang satu jam laga berjalan.

Garnacho, yang masuk menggantikan Estevao di jeda pertandingan, memberikan apresiasi besar kepada rekan-rekannya. Melalui Instagram Story, pemain asal Argentina itu mengunggah foto laga hari ini disertai pesan singkat penuh kebanggaan.

“Proud of the team today," tulisnya

Alejandro Garnacho datang ke Chelsea membawa reputasi sebagai salah satu winger muda paling berbakat di dunia. Setelah menembus tim utama Manchester United dan menjadi salah satu pemain muda paling menonjol di Premier League, sang winger Argentina kemudian melanjutkan kariernya di London Barat untuk mencari tantangan dan ruang berkembang yang lebih besar.

Garnacho bergabung dengan Chelsea sebagai bagian dari proyek jangka panjang klub dalam membangun tim bertalenta muda, setelah masa yang suram di Manchester United.

Salah satu momen pentingnya bersama Chelsea terjadi pada laga-laga besar Premier League, termasuk ketika ia turut memberikan dampak saat masuk sebagai pemain pengganti dalam duel melawan Arsenal. 

Penampilannya yang konsisten membuatnya menjadi salah satu pemain muda yang paling banyak tampil di liga, hingga mencapai 100 laga Premier League dan ia mencetak rekor sebagai pemain termuda asal Amerika Selatan yang mencapai angka tersebut.

Sumber: Squawka