Cukup Sudah, Tekanan Menguat agar MU Melepas Amorim dan Rekrut Pelatih Kelas Dunia

Sejumlah laporan menyebut MU sedang mempertimbangkan Oliver Glasner sebagai kandidat kuat apabila klub memutuskan mengakhiri kerja sama dengan Amorim. Langkah tersebut dinilai sebagai keputusan yang masuk akal.

Hasil imbang melawan Bournemouth memang tidak sepenuhnya bencana jika berdiri sendiri. Namun, Amorim telah menangani Bruno Fernandes dkk. lebih dari satu tahun, sementara berbagai persoalan fundamental masih belum terselesaikan.

MU kini tercatat telah kebobolan lebih banyak gol dibanding Nottingham Forest dan Brentford, dua tim yang masing-masing berada di posisi ke-16 dan ke-15 klasemen.

Setelah kegagalan lolos ke kompetisi Eropa pada musim lalu, kesabaran banyak pihak dinilai telah habis.

Glasner, yang disebut sebagai pelatih "kelas dunia", dinilai sukses besar bersama Crystal Palace. Ia mampu mempersembahkan dua trofi dan membawa klubnya tampil di kompetisi Eropa, meski bekerja dengan anggaran yang jauh lebih kecil dibanding MU.

Dengan sumber daya finansial sebesar milik MU, potensi yang dimiliki Glasner dianggap sangat besar.

Masalah Amorim tidak hanya terbatas pada hasil pertandingan. Dalam beberapa hari terakhir, ia menuai kritik setelah secara terbuka menyoroti performa sejumlah pemain muda MU, tanpa ada pertanyaan yang memancing pernyataan tersebut.

"Amass sekarang kesulitan di Championship. Chido tidak selalu menjadi starter di tim U-21. Semua pemain ini bermain ketika banyak orang mengatakan manajer harus dipecat," kata Amorim.

"Jadi, Anda bisa lihat saya tidak khawatir. Saya hanya ingin menang dan jika dia orang yang tepat, saya akan memainkannya," ujarnya.

Pernyataan tersebut dinilai kurang bijak, mengingat MU selama ini dikenal sebagai klub yang menjunjung tinggi peran akademi dan pengembangan pemain muda.

Ucapan Amorim itu dianggap berpotensi merusak hubungan dengan para pendukung.

Dengan ikatan emosional antara pelatoh dan suporter yang kian menipis, serta performa tim yang belum menunjukkan perbaikan signifikan, tekanan agar MU melakukan perubahan di kursi pelatih makin sulit dihindari.

Sumber: Give Me Sport