Sukses


5 Alasan Vinales Bisa Kalahkan Rossi pada MotoGP 2017

Bola.com, Jakarta - Pebalap Sanyol yang akan jadi rekan setim Valentino Rossi di Yamaha pada 2017, Maverick Vinales, langsung mencuri perhatian pada aksi perdananya menggunakan motor Yamaha YZR-M1 pada tes MotoGP Valencia, 15-16 November 2016. Dia berhasil menjadi yang tercepat pada dua hari sesi tes di Sirkuit Ricardo Tormo.

Tampilan gemilang Vinales tersebut membuat fans MotoGP mulai berspekulasi tentang konstelasi kekuatan pada MotoGP 2017. Salah satu topik utamanya adalah: mampukah Vinales mengalahkan rekan setimnya, Valentino Rossi, pada musim depan?

Jika pertanyaan itu dilontarkan kepada Valentino Rossi, sepertinya pria Italia tersebut tak bakal tegas menjawab tidak. Dalam beberapa kesempatan, The Doctor bahkan mengakui kehadiran Vinales ke Yamaha bisa menjadi ancaman bagi semua pebalap, termasuk dirinya. 

"Vinales sangat kuat, dia cepat dan sudah siap untuk berkompetisi bersama rider-rider papan atas. Untuk gelar juara dunia 2017 tentunya Vinales bakal menjadi pesaing berat, saya harus mencari cara untuk mengatasinya," ujar Rossi, seusai tes MotoGP Valencia.

Ya, kesiapan Vinales untuk berkompetisi dengan pebalap-pebalap papan atas memang tak perlu diragukan lagi. Pria asal Spanyol tersebut sudah menunjukkan kualitasnya. Dia punya beberapa modal penting untuk tampil menawan pada musim depan sekaligus mengalahkan sang senior, Valentino Rossi.

Berikut ini Bola.com membeberkan lima alasan mengapa Vinales punya peluang mengalahkan Valentino Rossi dalam pacuan gelar juara dunia MotoGP 2017. Apa sajakah itu?

1

1. Ambisi Pebalap Muda

Pada usia yang masih relatif muda, 21 tahun, Vinales bakal bergabung dengan salah satu tim terbaik di MotoGP, yaitu Movistar Yamaha.   

Meskipun kalah pengalaman dibanding Rossi dalam menggeber Yamaha YZR-M1, bukan hal mustahil Vinales bisa mengalahkan Rossi pada musim depan. Salah satu yang menjadi amunisi pebalap Spanyol itu adalah ambisinya yang sangat besar. 

Dalam sebuah wawancara dengan Motorsport, Vinales menegaskan tak terintimidasi oleh reputasi Rossi. Bahkan, target utama Vinales disebut-sebut bukan untuk mengalahkan Rossi. Dia langsung mengincar gelar juara dunia dari tangan Marc Marquez. 

"Maverick bakal jadi seorang yang konvensional jika berpikir misinya mengalahkan Valentino. Apa yang dia inginkan adalah Marc, sang juara dunia," kata salah seorang sumber yang dekat dengan Vinales yang enggan dikutip namanya, seperti dilansir AS, Kamis (3/11/2016).

"Valentino hanyalah salah seorang pebalap yang ingin menang. Bukan hal yang bagus fokus pada seseorang yang sudah berusia 37 tahun, meskipun itu Valentino Rossi," sambung sumber tersebut.

2

2. Gemilang pada Tes Pertama Bersama Yamaha 

Maverick Vinales mengejutkan banyak orang saat tampil menjadi yang tercepat pada hari pertama dan kedua tes MotoGP di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, 15-16 November 2016. Pada sesi pertama, Vinales menjadi pebalap tercepat dengan torehan waktu 1 menit 30,930 detik.

Pada tes sesi kedua, Vinales kembali tampil mengesankan. Pebalap berusia 21 tahun itu bahkan menorehkan waktu 1 menit 29,975 detik dan menjadi satu-satunya rider yang berhasil menyelesaikan tes dengan raihan waktu di bawah 1 menit 30 detik.

Manajer Movistar Yamaha, Massimo Meregalli, bahkan langsung menyebut Maverick Vinales sebagai salah satu kandidat juara dunia MotoGP 2017. Dia memprediksi Vinales bisa mengalahkan Valentino Rossi dalam persaingan menuju gelar juara dunia.

"Vinales akan menjadi salah satu calon kuat juara dunia MotoGP musim depan. Saya sudah pernah mengatakan hal ini sebelum tes. Vinales memiliki bakat luar biasa dan dia tampaknya memiliki karisma bagus dengan motor barunya," ujar Meregalli dikutip dari Tuttorimotoriweb, Kamis (17/11/2016).

"Kami sangat senang dengan proses adaptasi Maverick Vinales yang begitu cepat. Sangat mengesankan melihat dia bisa meraih waktu di bawah 1 menit 30 detik apalagi jika tahu bahwa dia masih mengoleksi jarak kilometer yang sangat sedikit dengan motor Yamaha," ujar Meregalli.

3

3. Modal Pengalaman 2 Musim di MotoGP 

Maverick Vinales datang ke tim Movistar Yamaha bukan sebagai "pebalap baru" yang tak tahu apa-apa. Faktanya, dia datang bermodal dua musim yang mengesankan di MotoGP.

Pada musim pertamanya di MotoGP, dia berhasil meraih gelar rookie of the year. Pada musim kedua alias MotoGP 2016, penampilannya semakin impresif. Vinales mampu finis di posisi keempat, hanya kalah dari Marc Marquez, Valentino Rossi, dan Jorge Lorenzo.

Sepanjang musim 2016, Vinales juga sudah mencicipi satu kali podium utama, yaitu pada MotoGP Inggris di Sirkuit Silverstone. Total, dia empat kali naik podium sepanjang 2016.

Bergabung dengan Yamaha bermodal pengalaman dua musim yang mengesankan tersebut diyakini bakal membuat Vinales menjadi pebalap yang lebih berbahaya saat menggeber Yamaha dan berpeluang mengalahkan Rossi pada musim pertama sebagai rekan setim.

4

4. Bakal Menggeber Motor yang Sama dengan Rossi  

Vinales tak bisa dipandang sebelah mata setelah musim ini berhasil finis di posisi keempat. Padahal dia menunggangi motor Suzuki yang notabene kelasnya masih di bawah Yamaha dan Honda.

Tak heran, dia diprediksi bakal semakin moncer ketika menggeber motor YZR-M1, tunggangan yang sama dengan yang digeber Valentino Rossi. Peringatan soal potensi Vinales saat pindah ke Yamaha sudah dilontarkan oleh Manajer Tim Suzuki, Davide Brivio. Bahkan, secara khusus Brivio sudah memberikan peringatan kepada Rossi. 

Brivio bukan orang asing bagi Rossi. Sebelum bergabung dengan proyek Suzuki, Brivio bekerja sama dengan Rossi di Yamaha antara 2004 sampai 2009. 

"Mereka dua talenta hebat. Valentino memenangi banyak hal dan Maverick juga menginginkan hal itu. Vinales pebalap yang pintar, dan tahu caranya menjadi kompetitif. Di Yamaha, targetnya pasti mengalahkan Valentino," kata Brivio kepada Motorsport

"Saat dia mendapat motor yang sama, yang tentu saja akan sangat berpengaruh untuknya. Di Suzuki, dia pebalap yang tercepat, jadi dia tak punya referensi. Namun, saat menjalani waktu yang buruk di Yamaha, maka Valentino bakal lebih baik darinya. Hal itu akan membuatnya terus tersadar dan membuatnya harus mematok target." 

"Valentino sarat pengalaman dan masih kuat. Tapi, dia harus mewaspadai Maverick," imbuh Brivio. 

5

5. Punya Mental Kuat 

Vinales dikenal sebagai pebalap yang tak mudah terintimidasi dan punya mental bagus. Hal itu terbukti pada musim perdana di MotoGP. Meski hanya finis di posisi ke-12, Vinales dianugerahi gelar rookie terbaik karena mampu mencuri perhatian dengan tampilan menawannya. 

Pada musim keduanya di MotoGP, Vinales semakin matang dan terasah mentalnya. Buktinya, dia tak minder bersaing dengan para seniornya yang didukung motor yang lebih baik, seperti Marquez, Rossi dan Lorenzo. Hasilnya, pebalap Suzuki tersebut mampu finis di urutan keempat, lebih baik daripada pebalap Repsol Honda, Dani Pedrosa. 

Mental apik Vinales diakui para pebalap lain, salah satunya Aleix Espargaro yang pada musim 2016 menjadi rekan setim Vinales di Suzuki. Bahkan dia berani meramalkan Vinales bakal mengungguli Rossi pada MotoGP 2017. 

"Vinales pebalap yang sangat bertalenta dan juga sangat muda. Kecuali Marc (Marquez), rider yang lain merupakan wajah-wajah lama, yang membuat mereka berpikir dua kali tentang suatu hal. Di sisi lain, Maverick tak akan pernah berpikir dua kali," kata Espargaro, seperti dilansir Autosport

"Mentalitas seperti itu yang membuat Marc sukses dan itu juga bisa membuat Maverick menang. Saya bisa melihat Maverick bakal bertarung memperebutkan titel juara dunia. Dia akan belajar banyak hal, seperti menggeber motor untuk unggul dan menang. Apa yang dia lakukan sepanjang tahun ini benar-benar hebat. Tapi dia punya motor yang bagus tahun depan dan itu tak mudah. Saya pikir tahun depan dia akan finis di depan Valentino Rossi," sambung Espargaro.  

 

 

 

Video Populer

Foto Populer