Sukses


Angan-angan Pecco Bagnaia: Menantang Valentino Rossi pada Era Jaya dan Tampil di MotoGP 20 Tahun yang Lalu

MotoGP 2022 tinggal menyisakan tiga seri lagi dan pembalap Ducati, Pecco Bagnaia masih jadi kandidat kuat untuk titel juara dunia.

Bola.com, Jakarta - MotoGP 2022 tinggal menyisakan tiga seri lagi dan pembalap Ducati, Pecco Bagnaia masih jadi kandidat kuat untuk titel juara dunia.

Saat ini Pecco Bagnaia hanya tertinggal dua poin dari pemuncak klasemen, Fabio Quartararo. Mengingat begitu kencangnya motor Ducati, tidak bisa dimungkiri, anak didik Valentino Rossi itu merupakan favorit.

Namun dalam sebuah kesempatan, Pecco Bagnaia punya dua angan-angan yang dipastikan tidak akan bisa tercapai.

Pertama adalah bersaing melawan sang guru, Valentino Rossi pada era jaya. Pecco Bagnaia memang sempat satu grid bareng The Doctor, namun momennya ketika Valentino Rossi sudah tidak lagi kompetitif.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Bersaing Lawan Valentino Rossi

"Saya akan sangat menikmati menantang Valentino Rossi ketika dia berada di masa jayanya. Saya pikir saya akan kalah dan saya akan menerimanya," kata Pecco Bagnaia.

"Saya pikir itu akan menjadi pengalaman yang luar biasa, balapan di sampingnya di momen terbaik dalam kariernya akan memiliki rasa yang sama sekali berbeda."

"Saya tidak berpikir harus ada perbandingan antara saya dan dia, atau setidaknya saya tidak merasakannya dan saya tidak merasakan tekanan," lanjutnya.

3 dari 4 halaman

Pembalap Terbaik

Pada akhirnya Pecco Bagnaia mengakui bahwa sang mentor, Valentino Rossi adalah pembalap terbaik yang pernah mentas di ajang MotoGP.

"Bagi saya dia adalah yang terbaik yang pernah ada. Dia seperti datang dari dunia yang berbeda dan tidak ada yang bisa dibandingkan dengannya," ungkap Pecco Bagnaia.

Pecco Bagnaia sendiri jadi harapan publik Italia melihat ada juara dunia MotoGP dari negara tersebut setelah Valentino Rossi.

4 dari 4 halaman

Media Sosial

Namun Pecco Bagnaia menegaskan hal tersebut tidak akan mudah. Karena tekanan untuk bersaing menjadi juara dunia MotoGP 2022, khususnya dari media sosial.

Oleh karena itulah, jika bisa memilih, Pecco Bagnaia lebih senang balapan di MotoGP 20 tahun yang lalu atau ketika media sosial belum ada seperti sekarang.

"Saya memahami harapan Italia, yang telah menunggu waktu sangat lama melihat pembalap kami jadi juara dunia MotoGP," terang Pecco Bagnaia.

"Tapi sayangnya ada tekanan yang sangat berat di media sosial. Saya ingin balapan 20 tahun yang lalu saat media sosial belum seperti sekarang."

"Saya rasa saya tidak harus membuktikan sesuatu kepada orang lain. Saya hanya harus memberikan bukti kepada diri sendiri," lanjutnya. 

 

Lihat Selengkapnya

Video Populer

Foto Populer