Bola.com, Jakarta - Momen menarik terjadi pada Sprint Race MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang hari Sabtu (11/11/2023). Pada balapan kali ini terlihat sekali tim Ducati menerapkan strategi team order.
Singkat cerita, beberapa lap jelang finis, Pecco Bagnaia posisi tiga ditempel rekan setimnya di Ducati, Enea Bastianini.
Advertisement
Tampak di posisi lima, pembalap KTM, Brad Binder punya race pace menjanjikan untuk menyalip Pecco Bagnaia.
Alih-alih ngotot mengejar Pecco Bagnaia, Enea Bastianini justru melakukan aksi bertahan yang bertujuan agar Brad Binder tidak merangsek ke depan.
Hasilnya, Pecco Bagnaia bisa amankan posisi tiga dan sangat berguna untuk bersaing menjadi juara dunia MotoGP 2023. Apalagi rivalnya Jorge Martin bisa finis kedua pada Sprint Race MotoGP Malaysia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dahulukan Kepentingan Tim
Jurnalis senior MotoGP, Simon Patterson angkat bicara melihat aksi Enea Bastianini pada Sprint Race MotoGP Malaysia.
Menurutnya Bastianini telah mementingkan kepentingan tim yaitu rekan setimnya, Pecco Bagnaia yang membutuhkan poin sebanyak mungkin ketimbang dirinya.
"Harus saya katakan, sepertinya Bastianini sedang memainkan permainan tim di sini sekarang. Terlihat lebih cepat dari Bagnaia, namun belum terlihat melakukan pergerakan," ujar Patterson.
Advertisement
Jangan Team Order
Menariknya sudah banyak desakan agar Ducati tidak menerapkan team order untuk menangkan Pecco Bagnaia menjadi juara dunia MotoGP 2023.
Salah satunya dari eks pembalap Ducati, Casey Stoner. Menurutnya team order hanya memberikan beban tambahan buat Pecco Bagnaia.
"Mereka mulai wara-wiri di paddock untuk menghampiri semua tim mereka. Mereka tidak hanya meminta pembalap untuk tidak menciptakan masalah pada tandemnya dan meminta mereka bertahan di belakang," ujar Stoner.
"Mereka justru mengontrol seluruh pabrikan mereka. Saya tidak suka melihatnya, dan saya tahu Pecco tak menyukainya."
"Saya bersimpati kepada Pecco. Mereka memberinya banyak tekanan dalam situasi itu," lanjut pria yang pensiun dini dari MotoGP pada akhir 2012 lalu tersebut.
Jadi apakah strategi team order ini berhasil membuat Pecco Bagnaia bertahan dari kejaran Enea Bastianini? Yuk sama-sama kita tunggu.