Sukses


Pernah Kalahkan Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo sampai Valentino Rossi, Marc Marquez: Jangan Banyak Mikir, Kuncinya Insting!

Pemimpin klasemen kejuaraan MotoGP, Marc Marquez, menjelaskan bagaimana insting telah mendorongnya meraih kesuksesan dalam kariernya dan bagaimana dia menghadapi kritik dari para pesaingnya.

Bola.com, Jakarta - Pemimpin klasemen kejuaraan MotoGP, Marc Marquez, menjelaskan bagaimana insting telah mendorongnya meraih kesuksesan dalam kariernya dan bagaimana dia menghadapi kritik dari para pesaingnya.

Pembalap berusia 32 tahun ini melakukan debut di kelas utama pada tahun 2013 dan kemudian memenangkan enam gelar dunia dalam kurun waktu tujuh tahun bersama Honda.

Selama waktu itu, dia terlibat dalam persaingan dengan nama-nama seperti Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, dan yang paling terkenal adalah Valentino Rossi.

Sejak awal musim rookie-nya, Marc Marquez sudah membuat para bintang yang sudah mapan merasa terganggu, sesuatu yang sekarang dia kenang dengan bangga karena dia selalu bertindak berdasarkan insting alias tanpa banyak pikir.

"Saya sudah menghadapi Pedrosa, Lorenzo, dan Valentino," kata Marquez dalam wawancara dengan DAZN.

 

 

 

 

 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Pakai Insting

"Mereka adalah rekan, tapi juga rival, dan yang saya tekankan, atau yang saya banggakan, adalah ketika Anda datang pada usia 20 tahun, mudah sekali semua pernyataan dari rival mempengaruhimu," kata Marc Marquez yang saat ini memperkuat Ducati. 

"Tapi itu tidak mempengaruhi saya, baik dalam karakter saya maupun cara saya mengendarai. Karena saya tidak tahu cara lain untuk melakukannya.

"Saya balapan berdasarkan insting, saya masih mengendarai motor berdasarkan insting. Wawancara, selebrasi, semua berdasarkan insting, karena saya tidak suka mempersiapkan sesuatu," lanjutnya. 

3 dari 3 halaman

Kritik Rival adalah Motivasi

Selama bertahun-tahun, Marc Marquez menerima kritik dari para rivalnya karena pendekatannya yang agresif dalam balapan, sementara di beberapa sirkuit dia masih menerima cibiran dari para penggemar.

Hal ini memicu reaksi balik dari bos tim Ducati saat ini, Davide Tardozzi, setelah Sprint Race MotoGP Italia, ketika beberapa penonton mengejek kemenangan Marquez.

"Dengan rival, pada akhirnya Anda harus menerima yang baik dan yang buruk, dan ketika mereka mengatakan hal buruk tentang saya, itu justru memotivasi saya,” tambah Marquez.

Di tengah musim 2025, Marquez berada di jalur untuk mencapai musim paling dominan dalam kariernya, setelah memenangkan delapan balapan dan sebelas Sprint Race dari 12 seri pembuka. Ini memberinya keunggulan 120 poin di klasemen dengan 10 seri tersisa.

Sumber: Crash 

Video Populer

Foto Populer