Face Recognition, KAI Hemat Ratusan Juta dan Ribuan Rol Kertas

Sejak pertama diterapkan, jutaan penumpang telah merasakan kemudahan layanan ini. Selain memangkas waktu boarding, sistem meningkatkan akurasi verifikasi identitas sehingga hanya penumpang sah yang bisa mengakses peron.

KAI menilai inovasi ini bukan sekadar tren digitalisasi, melainkan langkah nyata untuk menciptakan pengalaman perjalanan yang lebih modern.

Penerapan teknologi ini juga membawa manfaat bagi keberlanjutan lingkungan. Dengan boarding digital, kebutuhan akan tiket kertas bisa ditekan secara drastis.

Dalam tiga tahun terakhir, KAI mencatat penghematan hingga 40.296 rol kertas, setara nilai lebih dari Rp599 juta. Angka ini akan terus bertambah seiring meluasnya pemakaian face recognition di stasiun lain.

Efisiensi penggunaan kertas otomatis menekan jejak karbon, sebab produksi kertas erat kaitannya dengan penebangan pohon dan emisi gas rumah kaca.

"Setiap rol kertas yang tidak digunakan berarti kontribusi nyata bagi lingkungan yang lebih hijau," ungkap Anne.

Face recognition hanyalah satu di antara bagian dari strategi besar transformasi digital KAI. Perusahaan juga mendorong pemanfaatan aplikasi Access by KAI untuk pemesanan tiket hingga boarding, yang kelak akan diintegrasikan dengan moda transportasi lain.

Dengan pendekatan berbasis teknologi, KAI menargetkan terbentuknya ekosistem transportasi publik yang inklusif, ramah lingkungan, dan efisien.

"Visi kami adalah menghadirkan layanan transportasi berkelanjutan yang mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat," kata Anne.

Sumber: merdeka.com