Mendagri Tito Karnavian Ingatkan Pejabat Daerah, Setop Flexing Kemewahan

Mendagri Tito Karnavian menegaskan bahwa sikap kepala daerah yang acuh terhadap kesulitan masyarakat dapat menimbulkan kecemburuan sosial dan ketidakpuasan.

Bola.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, melontarkan peringkat kepada para kepala daerah. Dia mengingatkan agar kepala daerah agar tidak menjalani gaya hidup yang berlebihan atau menunjukkan kekayaan mereka, terutama di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi masyarakat.

Peringatan ini disampaikan Tito Karnavian dalam Rapat Koordinasi Pemerintahan se-Wilayah Sumatera 2025 yang berlangsung di Swiss-Belhotel Harbour Bay Batam pada Minggu (21/9/2025). 

Tito menegaskan tindakan kepala daerah yang tidak peka terhadap kesulitan yang dialami rakyat hanya akan menimbulkan kecemburuan sosial serta keresahan di masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi kepala daerah untuk menjaga perilaku, komunikasi, dan gaya hidup mereka agar tidak memicu kemarahan publik.

Dalam arahannya, Tito juga meminta para kepala daerah agar lebih responsif terhadap perubahan sosial, keamanan, dan ketertiban umum. Ia menyebutkan gejolak yang terjadi di masyarakat sering kali disebabkan oleh sikap arogan dan penyalahgunaan wewenang dari kepala daerah.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Arahan Mendagri Disebut Relevan

Analis politik dari Universitas Diponegoro, Yoga Putra Prameswari, menanggapi pernyataan Tito Karnavian. Dia menyebut arahan Mendagri sangat relevan.

Yoga mengungkapkan banyak kasus menunjukkan kepala daerah justru memperburuk keadaan, seperti pencopotan Kepala SMPN 1 Prabumulih oleh Wali Kota Arlan dan kebijakan Bupati Pati Sadewo yang menaikkan tarif PBB-P2 hingga 250%.

“Hal ini memperlihatkan arogansi dan komunikasi kepala daerah yang buruk, sehingga memantik protes warga. Arahan Mendagri untuk tidak pamer kekayaan juga penting agar kepala daerah lebih peka terhadap kondisi ekonomi masyarakat,” ungkap Yoga pada hari Senin, 22 September.

Yoga juga menambahkan perilaku arogan sering kali muncul dari kepala daerah yang baru menjabat. Mereka cenderung ingin menunjukkan kekuasaan dengan cara-cara yang mirip dengan perilaku orang kaya baru yang suka memamerkan kekayaan.

“Fenomena ini merupakan masalah kultur pejabat kita yang sudah ada sejak lama. Arahan Mendagri bisa berfungsi sebagai pengingat agar kepala daerah tidak terjebak dalam pola yang sama,” jelasnya.

 

3 dari 3 halaman

11 Arahan Mendagri

Selain menekankan larangan untuk memamerkan kekayaan, Mendagri juga memberikan sebelas arahan yang harus diperhatikan oleh kepala daerah, antara lain:

1. Melakukan rapat koordinasi secara rutin.

2. Berkomunikasi aktif dengan tokoh masyarakat dan unsur-unsur yang berpengaruh.

3. Mengadakan doa bersama lintas masyarakat.

4. Meningkatkan program yang pro-rakyat.

5. Menunda kegiatan seremonial yang terkesan boros.

6. Menunda perjalanan ke luar negeri.

7. Tetap berada di daerah saat situasi tidak aman untuk mengendalikan keadaan bersama Forkopimda.

8. Mempercepat rekonstruksi dan perbaikan fasilitas yang rusak.

9. Menggunakan bahasa yang sopan.

10. Mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan (siskamling).

11. Menjaga diri dan keluarga agar tidak terlibat dalam aktivitas yang menunjukkan kemewahan atau gaya hidup berlebihan.

Sumber: Merdeka.com

Video Populer

Foto Populer