Harimau Sumatra, sang Raja Hutan yang Kini di Ambang Punah

Harimau Sumatera merupakan spesies predator yang terancam punah dan berstatus kritis sehingga perlu dilindungi demi kelestariannya.

Bola.com, Jakarta - Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) merupakan satu-satunya subspesies harimau yang masih bertahan di Indonesia.

Sebagai predator puncak di hutan tropis, satwa ini memegang peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Namun, nasibnya kini kian terancam.

Dikenal juga sebagai Harimau Sunda, sebutan ini merujuk pada wilayah biogeografi yang mencakup Sumatra, Jawa, dan Bali.

Dengan status "kritis" di daftar satwa terancam punah, keberadaannya memerlukan perlindungan serius dari pemerintah dan masyarakat.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Ciri dan Klasifikasi

Harimau Sumatra termasuk genus Panthera dan ordo karnivora. Subspesies ini memiliki ciri khas yang membedakannya dari harimau Asia lainnya, tubuhnya lebih kecil, lorengnya lebih rapat, dan memiliki surai tipis di leher jantan.

Harimau jantan dewasa bisa mencapai panjang sekitar 2,5 meter dengan berat hingga 140 kilogram, sedangkan betina biasanya lebih kecil dengan panjang sekitar 1,98 meter dan berat 90 kilogram.

Tubuh yang ramping dan otot kuat menjadikan mereka pemburu ulung di wilayah hutan lebat. 

Dalam satu masa kehamilan sekitar 103 hari, seekor betina biasanya melahirkan dua hingga tiga anak. Laju reproduksi yang lambat ini menjadi satu di antara penyebab lambannya pertumbuhan populasi Harimau Sumatra di alam liar.

Itulah mengapa, perlindungan terhadap induk dan anak harimau sangat krusial untuk menjaga keberlanjutan spesiesnya.

3 dari 4 halaman

Habitat dan Ancaman

Habitat alami Harimau Sumatra terdapat di hutan hujan tropis yang lebat dan sulit dijangkau manusia. Namun, pembalakan liar, alih fungsi lahan, serta konflik dengan manusia membuat populasi mereka terus menurun.

Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat, saat ini hanya tersisa sekitar 603 ekor Harimau Sumatra di alam bebas, tersebar di 23 lanskap di Pulau Sumatra.

Provinsi Riau menjadi rumah bagi hampir sepertiga dari total populasi tersebut.

Ancaman terbesar datang dari rusaknya habitat dan meningkatnya konflik manusia-satwa liar. Banyak harimau terpaksa keluar dari kawasan hutan karena kehilangan wilayah jelajahnya.

4 dari 4 halaman

Upaya Konservasi

Pemerintah bersama sejumlah lembaga konservasi terus berupaya menjaga kelestarian Harimau Sumatra melalui program perlindungan habitat, patroli anti-perburuan, dan edukasi masyarakat sekitar hutan.

Konservasi habitat menjadi kunci utama bagi kelangsungan hidup mereka. Tanpa hutan yang lestari, harimau tidak akan memiliki tempat untuk berburu, berkembang biak, dan menjaga keseimbangan alam.

Jika dibiarkan tanpa tindakan nyata, bukan tidak mungkin harimau terakhir di Sumatra hanya akan tersisa dalam foto dan cerita.

Menjaga mereka berarti menjaga warisan alam Indonesia untuk generasi mendatang.

 

Sumber: merdeka.com

Video Populer

Foto Populer