Sukses


Viral, Donald Trump Unggah Video AI Siram Air Warna Coklat ke Pendemo Pakai Jet Tempur

Video AI Donald Trump siram air berwarna coklat ke Pendemo pakai jet tempur jadi viral.

Bola.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menjadi sorotan setelah mengunggah video hasil kecerdasan buatan (AI) yang menampilkan dirinya memakai mahkota dan menerbangkan jet tempur bertuliskan "King Trump".

Dalam video itu, Trump digambarkan menjatuhkan cairan cokelat yang menyerupai kotoran ke arah para demonstran.

Video berdurasi 19 detik tersebut diunggah ke akun Truth Social miliknya pada Sabtu (19-10-2025), bertepatan dengan berlangsungnya aksi nasional bertajuk "No Kings", gerakan yang menentang gaya kepemimpinannya.

Aksi tersebut diadakan di lebih dari 2.700 lokasi di seluruh 50 negara bagian Amerika Serikat dan diikuti sekitar tujuh juta peserta.

Para demonstran membawa spanduk bertuliskan "I Pledge Allegiance to No King" sebagai bentuk penolakan terhadap gaya pemerintahan yang mereka nilai otoriter.

Menurut laporan NBC News dan Anadolu Ajansi, Selasa (21-10-2025), dalam video itu tampak Trump duduk di kokpit jet dan menjatuhkan cairan cokelat ke arah massa, termasuk sosok mirip influencer politik progresif, Harry Sisson.

"Bisakah seorang jurnalis menanyakan kepada Trump mengapa dia memposting video AI dirinya menjatuhkan kotoran kepada saya dari jet tempur? Itu akan sangat membantu, terima kasih," tulis Sisson di platform X.

Menanggapi unggahan itu, Wakil Presiden JD Vance menulis balasan singkat: "Aku akan menanyakannya untukmu, Harry."

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Trump dan Pola Penggunaan Konten AI

Trump diketahui kerap menggunakan video dan gambar berbasis AI untuk menyerang atau menyindir lawan politiknya.

Laporan NBC News menyebut bahwa dalam sembilan bulan terakhir, ia telah membagikan puluhan video sejenis di Truth Social, dengan hampir separuhnya diunggah pada Agustus dan September.

Sebagian besar konten itu bukan buatan tim kampanyenya, melainkan unggahan dari pengguna lain yang kemudian ia bagikan ulang.

Sebelumnya, Trump juga menuai kritik setelah mengunggah meme yang menggambarkan Ketua Fraksi Demokrat DPR AS, Hakeem Jeffries, mengenakan sombrero dan kumis palsu sambil diiringi musik mariachi.

Jeffries, yang berkulit hitam, mengecam unggahan itu sebagai bentuk rasisme.

Video terbaru Trump kali ini disertai lagu "Danger Zone" milik Kenny Loggins. Namun pada Senin (21-10-2025), Loggins mengeluarkan pernyataan resmi yang menolak penggunaan lagunya untuk konten politik.

"Saya tidak bisa membayangkan mengapa seseorang ingin musiknya digunakan untuk sesuatu yang dibuat dengan tujuan memecah belah," ujar Loggins.

"Kita semua orang Amerika dan seharusnya bersatu, bukan saling menyerang," tambahnya.

3 dari 3 halaman

Respons atas Gerakan No Kings

Gerakan No Kings yang berlangsung Sabtu lalu diorganisasi oleh sejumlah kelompok progresif nasional dan lokal, seperti Indivisible, 50501, dan MoveO

Aksi ini merupakan kelanjutan dari demonstrasi serupa pada Juni lalu yang diikuti sekitar lima juta orang di lebih dari dua ribu titik.

Beberapa tokoh Partai Republik menilai protes tersebut hanya memperdalam perpecahan politik di Amerika Serikat. Mereka bahkan menyebutnya sebagai "rally kebencian terhadap Amerika".

Sementara itu, juru bicara Gedung Putih, Abigail Jackson, memberikan tanggapan singkat ketika ditanya mengenai aksi tersebut.

"Siapa yang peduli?" tulisnya lewat email.

Dalam wawancara bersama Fox News yang tayang Minggu (20-10-2025), Trump membantah anggapan bahwa dirinya berperilaku seperti raja.

"Mereka bilang saya disebut sebagai raja," ujar Trump.

"Saya bukan raja," tambahnya.

 

Sumber: merdeka.com

Video Populer

Foto Populer