Makna Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa dalam Semangat Sumpah Pemuda

Kata "nusa" berarti pulau atau wilayah. Frasa "satu nusa" mencerminkan satu tanah air yang menjadi tempat berpijak bersama, yaitu Indonesia.

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki belasan ribu pulau besar dan kecil yang membentang dari Sabang hingga Merauke, Miangas hingga Rote.

Dalam Sumpah Pemuda, disebutkan: "Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia".

Ungkapan itu menegaskan bahwa seluruh rakyat Indonesia, meski tinggal di wilayah yang tersebar luas, tetap mengakui satu tanah air, Tanah Air Indonesia.

Semangat ini menjadi dasar kokohnya persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Bangsa merupakan kelompok masyarakat yang memiliki kesamaan asal-usul, sejarah, adat istiadat, dan budaya. Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa yang tersebar di berbagai pulau.

Di Sumatra, misalnya, terdapat suku Aceh, Batak, Minangkabau, Melayu, Mentawai, dan Nias. Di Jawa, ada suku Betawi, Sunda, Badui, dan Jawa. Pulau Kalimantan dihuni oleh suku Dayak, Banjar, Bugis, dan Kutai, sementara di Sulawesi hidup suku Minahasa, Mongondow, Buton, hingga Banggai.

Selain itu, masih banyak suku lain seperti Bali, Sasak, Ambon, Alor, hingga Asmat yang memperkaya keanekaragaman bangsa.

Kendati berbeda adat, budaya, dan kepercayaan, seluruhnya adalah bagian dari satu kesatuan, yaitu Bangsa Indonesia.

Hal ini tecermin dalam ikrar Sumpah Pemuda: "Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia".

Maknanya jelas , keberagaman tidak memisahkan, tetapi justru menyatukan dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika.

Bagian terakhir dari Sumpah Pemuda berbunyi: "Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia".

Bahasa Indonesia menjadi alat pemersatu yang memungkinkan seluruh suku dan daerah di Nusantara saling memahami dan berkomunikasi.

Kendati setiap daerah memiliki bahasa lokal, Bahasa Indonesia menjadi jembatan yang menyatukan seluruh warga bangsa.

Melalui bahasa ini, masyarakat dari berbagai latar belakang dapat berinteraksi, bekerja sama, dan memperkuat rasa kebersamaan sebagai satu bangsa yang utuh.

Sumber: Kemendikbud