China Rumuskan Strategi Baru Tangani Limbah Baterai Mobil Listrik

Menurut laporan ArenaEV, Sabtu (1-11-2025), pemerintah telah membentuk komite teknis nasional berisi para ahli baterai, produsen kendaraan listrik, pemasok bahan baku, dan perusahaan daur ulang.

Komite ini bertugas merancang regulasi komprehensif yang mengatur seluruh rantai pasok baterai bekas agar berjalan secara terintegrasi dan efisien.

Sebagai tindak lanjut, Administrasi Umum Pengawasan Pasar China telah menyetujui lima standar nasional baru yang mengatur setiap tahap daur ulang, dari proses penanganan, penyimpanan, hingga pembongkaran baterai secara aman dan efisien.

Sebelum kebijakan baru diberlakukan, industri masih mengacu pada pedoman Spesifikasi Daur Ulang dan Pembongkaran Baterai Tenaga Kendaraan untuk menjaga keseragaman praktik.

Namun, dengan aturan yang kini lebih ketat, pemerintah berharap sistem daur ulang baterai menjadi lebih terstandar dan transparan di seluruh sektor.

Langkah ini sekaligus memperkukuh posisi China sebagai pemain kunci dalam rantai pasok global kendaraan listrik.

Pemerintah menegaskan bahwa transisi menuju energi bersih tidak boleh menimbulkan permasalahan lingkungan baru di masa depan.

Selain memperkuat sistem di dalam negeri, China aktif mendorong terbentuknya standar internasional untuk pengelolaan dan daur ulang baterai kendaraan listrik.

China terlibat dalam berbagai forum global guna merumuskan regulasi baru untuk menilai kinerja baterai yang memasuki masa pakai kedua.

Dalam implementasinya, aspek keselamatan menjadi perhatian utama. Pemerintah melarang penggunaan baterai bekas dari mobil listrik untuk sepeda listrik serta menerapkan regulasi ketat terhadap baterai lithium-ion yang beredar di pasar.

Pendekatan sistematis ini tidak hanya mendukung ekonomi sirkular melalui pemulihan material bernilai tinggi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru di sektor teknologi tinggi.

Di sisi lain, strategi tersebut membantu menekan dampak ekologis dari penambangan bahan mentah.

Sumber: merdeka.com