DPR Dorong Pemerintah Terus Blokir Judi Online, meski Transaksi Sudah Turun Tajam

Data PPATK yang menunjukkan penurunan transaksi dianggap sebagai bukti bahwa langkah-langkah pemerintah, termasuk pemblokiran situs, mulai membuahkan hasil.

Namun, DPR menilai hal ini bukan alasan untuk melonggarkan pengawasan. Upaya pemblokiran harus terus diperkuat agar masyarakat terlindung dari dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan.

Oleh Soleh juga memberikan apresiasi terhadap Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang berhasil memblokir jutaan situs judi online dalam kurun waktu dua minggu.

Dari 20 Oktober hingga 2 November 2025, Kominfo mencatat sekitar 2,4 juta situs dan konten terkait judi online telah ditutup aksesnya.

"Keberhasilan Kominfo dalam pemblokiran ini patut diapresiasi," ujarnya.

"Langkah ini membuktikan keseriusan pemerintah dalam melindungi masyarakat, terutama generasi muda, dari pengaruh buruk judi online yang kian meresahkan," tambahnya.

Kendati hasil pemblokiran menunjukkan tren positif, Oleh menilai pemberantasan judi online tidak boleh berhenti pada tahap teknis saja.

Ia mendorong agar upaya ini diikuti dengan strategi yang lebih komprehensif, termasuk memperkuat koordinasi lintas lembaga dan memperluas edukasi publik.

"Penindakan harus diimbangi dengan edukasi. Pemerintah perlu terus mengingatkan masyarakat tentang bahaya judi online," ujarnya.

Menurutnya, kesadaran digital yang rendah membuat banyak warga, khususnya anak muda, mudah tergiur oleh promosi yang sering disamarkan sebagai permainan atau investasi menarik.

Ia juga menegaskan perlunya kolaborasi berkelanjutan antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan lembaga keuangan untuk menelusuri jaringan pelaku serta pihak yang memfasilitasi transaksi ilegal tersebut.

Dengan sinergi yang kuat, ia berharap peredaran judi online dapat diberantas hingga ke akar-akarnya.

Oleh menutup pernyataannya dengan penekanan bahwa edukasi publik menjadi langkah kunci untuk mencegah masyarakat terjebak.

"Pemblokiran dan penegakan hukum harus berjalan seiring peningkatan literasi digital," katanya.

"Hanya dengan begitu kita bisa melindungi generasi muda dari dampak sosial dan moral yang ditimbulkan oleh judi online," imbuhnya.

Sumber: merdeka.com