Garuda Indonesia Terima Suntikan Modal Rp23,6 Triliun dari Danantara

Dari total dana Rp23,67 triliun, sebanyak Rp8,7 triliun (37 persen) akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja Garuda Indonesia, termasuk biaya perawatan dan pemeliharaan pesawat.

Sementara Rp14,9 triliun (63 persen) sisanya dialokasikan bagi anak usaha Citilink, terdiri dari Rp11,2 triliun untuk modal kerja dan Rp3,7 triliun guna melunasi kewajiban pembelian bahan bakar kepada Pertamina untuk periode 2019–2021.

Penyertaan modal tersebut akan direalisasikan lewat penerbitan 315,61 miliar lembar saham Seri D dengan harga pelaksanaan Rp75 per lembar, sesuai keputusan RUPSLB.

Glenny menambahkan, langkah ini juga menjadi upaya menjaga keberlanjutan saham Garuda Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI), sekaligus memperkuat posisi keuangan perusahaan guna mempercepat agenda transformasi jangka panjang.

Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia, Thomas Oentoro, menilai keputusan ini menandai babak baru bagi perusahaan dalam mendorong transformasi menyeluruh di seluruh lini bisnis.

"Dengan dukungan permodalan yang kuat, kami akan berfokus pada efisiensi operasional, optimalisasi jaringan penerbangan, serta peningkatan layanan yang lebih berorientasi pada pengalaman pelanggan," kata Thomas.

Ia menegaskan, penguatan modal tersebut menjadi bagian dari strategi jangka panjang Garuda Indonesia untuk memperkukuh dua pilar bisnis utama, Garuda Indonesia dan Citilin, sebagai satu ekosistem penerbangan nasional yang kompetitif dan berkelanjutan.

Glenny juga menyoroti tantangan besar dalam proses pemulihan industri penerbangan yang masih diwarnai fluktuasi biaya operasional global, perubahan tren pasar, dan perkembangan teknologi.

Itulah mengapa, setiap keputusan strategis yang diambil perseroan harus dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan tata kelola perusahaan yang baik, serta mempertimbangkan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.

"Kami percaya setiap kebijakan harus menjaga keseimbangan antara pemulihan kinerja jangka pendek dan ketahanan bisnis jangka panjang. Dengan fondasi keuangan yang kini lebih kuat, Garuda Indonesia siap melangkah menuju fase pertumbuhan yang lebih berkelanjutan," tutur Glenny.

Sumber: merdeka.com